Kementerian PUPR Rehabilitasi  Sekolah dan  Madrasah dari Aceh hingga Papua

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi momentum pembangunan dan kemajuan  pendidikan di Indonesia. Pemerintah  Presiden Joko Widodo dan Wapres Kiai Ma’ruf Amin memprioritaskan  pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu dari lima program prioritas Pemerintah lima tahun kedepan.

Dalam mendukung program tersebut dari sisi infrastruktur pendidikan, Pemerintah antara lain menugaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan rehabilitasi dan renovasi sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi agar para siswa dapat menuntut ilmu dengan baik pasca berakhirnya pandemi COVID-19.

Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian PUPR mendapat tugas tambahan untuk melakukan percepatan pembangunan dan rehabilitasi sebanyak 10.000 sekolah dan madrasah di seluruh Indonesia pada 2019-2024.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan standar pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah harus baik, selain itu dilengkapi fasilitas  olahraga, penyediaan air bersih dan sanitasi  yang baik termasuk tempat cuci tangan, penataan lansekap (taman), dan tahan gempa. “Standar bangunan dan kelengkapannya agar bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Pada Tahun Anggaran 2019 Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (Pusat PSPPOP), Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya telah melakukan rehabilitasi sebanyak 1.467 sekolah (SD, SMP dan SMU) dan 144 madrasah (Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah). Standar pekerjaan rehabilitasi dan renovasi sekolah tersebut dilengkapi fasilitas lapangan olahraga, toilet yang baik termasuk tempat cuci tangan serta penataan lansekap (taman).

Diharapkan pembangunan fasilitas pendidikan ini membuat para pelajar dapat belajar dengan nyaman ketika kembali ke sekolah setelah Pandemi COVID-19 berakhir. Peningkatan kualitas bangunan sekolah yang dilakukan Kementerian PUPR sejalan dengan tema Hardiknas yakni Belajar dari COVID-19.

Kepala Sekolah MIN 12 Bandar Lampung Munashiroh mengatakan sebelum dilakukan rehabilitasi oleh Kementerian PUPR, kondisi sekolahnya selalu banjir ketika turun hujan.

“Rasanya kembali ke rumah baru. Anak-anak menjadi semangat. Kelasnya baru, catnya bagus, plafonnya baru. Kemudian juga  lantainya bagus, halamannya juga diganti semua, sehingga kami sekarang nyaman belajar. Walaupun hujan lebat kami juga tidak buru-buru pulang karena memang sudah tidak banjir lagi,” kata Munashiroh.

 

Ucapan terima kasih juga disampaikan Dian Rinova, Siswa Kelas V MIN 11 Bandar Lampung. Menurutnya fasilitas yang sudah dibangun Kementerian PUPR membuatnya lebih senang dan nyaman belajar.

“Dulu kalau musim hujan kalau sekolah was-was takut atapnya roboh. Sekarang sudah bagus, jadi nyaman belajar,” ujar Dian Rinova. (wst)