Vatikan Siaran Langsung 100 Tahun Johanes Paulus II

Loading

VATIKAN (Independensi.com) – Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, memutuskan menghentikan pelaksanaan misa harian live streaming dari Vatikan, setelah Senin, 18 Mei 2020, dalam perayaan peringatan seratus tahun pendahulunya, almarhum Paus Johanes Paulus II (JPII).

Almarhum Paus Johanes Paulus II, pernah berkunjung beberapa hari di Indonesia pada bulan Desember 1989. Misa live streaming digelar di makam Paus Santo Johanes Paulus II untuk peringatan 100 tahun kelahirannya. Setelah tanggal itu (Senin, 18 Mei 2020), Paus tidak akan lagi menyiarkan Misa hariannya di Casa Santa Marta.

Menurut Kantor Berita Nasional Vatikan, Vaticannews.va, Misa pagi Paus Francis pada hari Senin, 18 Mei 2020, akan menjadi yang terakhir dalam rangkaian yang setiap hari menemani jutaan orang di seluruh dunia selama lebih dari dua bulan, sehubungan meluasnya wabah Virus Corona Disease-19 (Covid-19).

Paus Fransiskus, paling banyak mendapat sotoran dunia internasional, karena cukup gencar meneruskan program pendahulunya, mewartakan pesan perdamaian lintas agama.

Kinerja Paus Fransiskus, didukung penuh kalangan terdekatnya. Seorang diplomat berkebangsaan Arab, Mgr Yoannis Lahzi Gaid, Sekretaris Pribadi II dari Paus Fransiskus, Kepala Negara Vatikan, menjadi salah satu arsitek, terjalinnya komunikasi politik positif antara Paus Fransiskus, Kepala Negara Vatikan, dengan kalangan Dunia Islam di Timur Tengah, pada pertemuan bersejarah di Abu Dhabi, Ibu Kota Negara Uni Emirate Arab (UEA), Senin, 4 Februari 2019.

Berkat jasanya merancang pertemuan bersejarah Paus Fransiskus dengan kalangan Dunia Islam di Timur Tengah, Yoannis Lahzi Gaid dianugerahi penghargaan Order of Zayed II Kelas Pertama oleh Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Khalifa bin Zayed Al Nahyan.

Penghargaan dari Presiden UEA, Khalifa bin Sayet Al Nahyan, diserahkan Putera Mahkota Sheikh Mohamed bin Zayed selama kunjungan Paus Fransiskus di UEA, 3 – 5 Februari 2019.

Sheikh Mohamed seperti diberitakan The National, Jumat, 7 Februari 2019, mengapresiasi peran yang dimainkan Mgr Yoannis Lahzi Gaid, sebagai Sekretaris Pribadi Paus Fransiskus, Kepala Negara Vatikan, dalam mempromosikan kebudayaan dan nilai persaudaraan, harmoni dan hidup bersama di antara manusia.

Melalui akun Twitter-nya, Mohamed bin Zayed, Putera Mahhota Presiden UEA, menulis: Mohamed bin Zayed presents the Order of Zayed II, bestowed by the UAE President, to Monsignor Yoannis Lahzi Gaid, the Pope’s second personal secretary, in recognition of his efforts to ensure that followers of different religions live together in peace.

(Mohamed bin Zayed mempersembahkan Ordo Zayed II, yang diberikan oleh Presiden UEA, kepada Monsinyur Yoannis Lahzi Gaid, Sekretaris Pribadi Kedua Paus, sebagai pengakuan atas upayanya untuk memastikan bahwa para pengikut berbagai agama hidup bersama dalam damai).

Terakhir, Paus Fransiskus, memotori kesepakatan dengan dunia Islam internasional, untuk menetapkan, Rabu, 14 Mei 2020, hari doa lintas agama internasional, sebagai salah satu upaya, memohon berkat dan doa kepada para ilmuwan dan para Kepala Negara di seluruh dunia, segera menemukan obat penangkal penyebaran Covid-19.

Vaticannews.va, melukiskan, Misa publik di Italia diizinkan untuk melanjutkan pada hari yang sama. Pada kesempatan itu, Paus telah memutuskan untuk menghentikan siaran langsung Misa paginya.

Misa terakhir akan menjadi yang istimewa, karena pada Senin, 18 Mei 2020, menandai peringatan 100 tahun kelahiran Karol Wojtyla. Paus Fransiskus akan merayakan Misa di altar di atas makam pendahulunya.

Paus Santo Johanes Paulus II lahir pada 1920, terpilih sebagai Uskup Roma pada 1978, meninggal pada 2005, dan dikanonisasi pada 2014.

Paus Fransiskus, sedianya berkunjung ke Indonesi, atas undangan Presiden Joko Widodo, pada Juli 2020. Karena muncul musibah Covid-19, mengakibatkan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Juli 2020, ditunda hingga limit waktu yang belum ditentukan.

Vaticannews.va, mengatakan, Misa live streaming, dan transmisi streaming perayaan Misa pagi di Casa Santa Marta selama periode karantina ini merupakan hadiah yang tak terduga dan indah.

Banyak orang – bahkan mereka yang jauh dari Gereja – merasa didampingi dan didukung oleh Paus, yang diam-diam mengetuk pintu rumah mereka pada awal setiap hari.

Banyak yang menemukan pentingnya dan kenyamanan pertemuan harian dengan Injil. Banyak yang belum pernah mengikuti liturgi hari kerja di televisi, seorang mengusulkan tanpa komentar dan dengan beberapa menit adorasi diam di hadapan Sakramen Mahakudus.

Keindahan dan kesederhanaan homili Paus yang tidak resmi membuat kami semua dapat memasuki halaman-halaman Injil, seolah-olah kami hadir ketika peristiwa-peristiwa itu terjadi.

Selama keadaan darurat yang telah membatasi kami di dalam tembok-tembok rumah kami, pentingnya pengajaran harian Paus dikonfirmasi, dan membuat bahkan lebih menentukan pada saat-saat ini yang dipenuhi dengan ketidakpastian, penderitaan, kesedihan, dan banyak pertanyaan tentang masa depan. Demikian Vaticannews.va.

Magisterium dan layanan kepausan

Homili yang diberikan di Santa Marta mewakili aspek signifikan dari pelayanan Paus Fransiskus sebagai Uskup Roma.

Banyak orang sudah terbiasa mengikuti mereka melalui ringkasan yang ditawarkan oleh Media Vatikan dan volume Rumah Produksi Vatikan, yang mengumpulkan mereka dalam edisi tahunan.

Akan tetapi, selama dua bulan terakhir, pengalamannya berbeda, karena siaran langsungnya menawarkan kemungkinan untuk berpartisipasi – meskipun di kejauhan – dalam perayaan harian ini, menonton Paus ketika ia berkhotbah dan merenungkan Kitab Suci.

Jutaan orang berpartisipasi

Beberapa juta orang mengadakan kontak dengan Misa-Misa ini setiap hari. Banyak yang menulis untuk mengucapkan terima kasih. Sekarang, ketika perayaan di gereja-gereja Italia dilanjutkan dengan sidang, fase baru dimulai.

Orang-orang di seluruh dunia – bisa dipastikan – akan melewatkan janji harian ini. Tetapi, seperti yang pernah dikatakan Paus Fransiskus sendiri, kita perlu kembali ke keakraban komunal dengan Tuhan yang dapat ditemukan dalam Sakramen-Sakramen, karena kita berpartisipasi secara pribadi dalam liturgi.

Dan janganlah kita melupakan undangan Paus Fransiskus yang lain: bahwa kita “mengunjungi” halaman-halaman Injil setiap hari, dengan semangat dan kedekatan yang sama dengan yang telah kita kuasai dalam Misa-Misa yang disiarkan televisi dari Casa Santa Marta.(Aju)