TIMOR LESTE (DILI) – Ada 11 orang warga asing dari Vietnam, dan 2 anggota awak dari Indonesia dengan Kapal masuk Timor Leste, di Pulau Jaco, secara ilegal karena masalah perjalanannya dengan kapal.
Kelompok warga asing ini, sudah di pindahkan ke Dili, Ibu Kota Timor Leste pada hari kamis tanggal 12 Juni 2020.
Pada saat tiba di Pulau Jaco, Tim medis Covid-19 di Distrik Lautem telah melakukan tes, dan di pindahkan ke Dili untuk tes selanjutnya, dengan hasil yang negatif.
Menurut cerita perjalanannya, 11 anggota dari negara Vietnam, dan 2 awak Perahu meninggalkan Propinsi Sulawesi Tenggah Indonesia pada tanggal 1 Juni, dan menuju ke Negara Australia, tetapi perjalannya tidak sampai negara tujuannya, akhirnya berhenti di Pulau Jaco, Timor Leste, setelah mendapat masalah dengan Kapal yang mereka memakai.
Menurut wawancara yang di sampaikan dari anggota Tim Crisis Management Centre (CIGC) Aurelio Guterres kepada Media Timor Leste bahwa, 11 warga Negara asing dan 2 awak kapal berhenti di Pulau Jaco, di Ujung Timor Leste apada hari Kamis (12/06/2020) karena ada masalah dengan kapal tersebut.
” Ada 8 pria, dan 3 wanita, di tambah 2 orang dari Indonesia yang menjadi satu kelompok kapal tersebut dalam perjalanan dari Indonesia menuju Australia”, dia menambahkan
Menurutnya, tim Crisis Management Centre (CIGC) telah menerapkan aturan pencegahan Covid-19 yang berlaku selama ini. “Menurut kami, mungkin tetap mempertahankan mereka di dalam kapal, tetapi kami tidak mampu, sehingga kami memilih untuk memindahkan, dan karantina mereka di Dili” selanjutnya.
Semua anggota kelompok pada awalnya dievaluasi oleh tim medis yang masih di Pulau Jaco, dengan selanjutnya di Dili, di tes pada Covid-19, dengan hasil yang Negatif.
“Di satu sisi, kami memiliki masalah covid-19, tetapi sekarang kami memiliki masalah lagi di bagian imigrasi,” katanya.
Pemerintah Timor Leste, secara resmi akan di serahkan ke bagian Imigrasi, setelah menjalin kontak dengan Kedutaan Vietnam di Jakarta, dan Organisasi Internasional untuk Imigrasi (IOM).
“Timor-Leste telah menutup perbatasan dan proses deportasi kelompok dapat menjadi lebih rumit”, Dia menjelaskan.
Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak pada Wartawan Timor Leste usan bertemu dengan Presiden Republik Francisco Guterres Lu-olo senin (15-06-2020) di Istana Negara Bairo-Pite Dili mengatakan bahwa, mereka akan dikarantina selama beberapa minggu, sesuai prosedur yang berlaku, dan akan di deportasi ke negara asalnya.
Mereka tiba di Pulau Jaco, pada sore hari, jam lima siang waktu Timor Leste.
Penulis: Amito Qonusere Araújo