Kepala BPTPH Provinsi Sumatera Selatan Tuti Murti, serangan hama tikus pada pertanaman padi di Kecamatan Lalan Kabupaten Banyuasin seluas 354 hektar

Jaga Produksi Padi, Kementan  Kawal Pengendalian Hama Tikus  Di Musi Banyuasin

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan respon cepat terhadap serangan hama tikus yang menyebabkan ribuan hektar gagal panen di Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Kementan bersama Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sumatera Selatan menurunkan tim pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) untuk melakukan gerakan pengendalian hama tikus.

Berdasarkan hasil pengamatan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman  (POPT), serangan tikus terjadi di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin. Menurut Kepala BPTPH Provinsi Sumatera Selatan Tuti Murti, serangan hama tikus pada pertanaman padi di Kecamatan Lalan Kabupaten Banyuasin seluas 354 hektar. Serangan tikus tersebut sudah dilakukan pengendalian oleh petani bersama petugas POPT sejak awal bulan Juni lalu.

“Tindakan pengendalian sudah kami lakukan beberapa kali, dan saat ini beberapa lokasi pertanaman padi yang terserang hama tikus sudah mulai panen,” demikian dikatakan Tuti di Palembang, Senin (13/7/2020).

Ia menjelaskan serangan hama tikus pada pertanaman padi di Kecamatan Lalan tersebar di 12 desa yaitu Karangsari, Karang Agung, Galih Sari, Madya Mulya, Prumpung Raya, Karang Rejo, Karang Makmur, Karang Mukti, Suka Jadi, Sri Gading, Purwa Agung, Karang Tirta. Serangan hama tikus di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin tidak sampai ribuan hektar.

“Dengan fakta ini, kami heran dengan adanya berita bahwa bahwa telah terjadi serangan hama tikus yang menyebabkan ribuan hektar gagal panen di Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Serangan hama tikus di Kecamatan Lalan ini terjadi pada pertanaman padi IP (Indeks Pertanaman,- red) 200,” terang Tuti.

Pertanaman di lokasi tersebut jadwal tanamnya mundur dari waktu yang sudah ditentukan dan pertumbuhannya terganggu karena kandungan pirit (FeS2) pada lokasi tersebut cukup tinggi, yang menyebabkan pertanaman tumbuh merana bahkan beberapa diantaranya mati. Petani kurang semangat merawat dan memelihara pertanaman padinya, dan cenderung dibiarkan saja, terutama di Desa Galih Sari yang domisili petaninya jauh dari lokasi pertanaman.

“Karena kondisi inilah kemudian pertanaman diserang hama tikus sehingga kondisi pertanaman semakin terganggu,” tutur Tuti.

Lebih lanjut Tuti mengatakan kondisi pertanaman padi yang diserang hama tikus ini pada akhir bulan Mei kemarin sudah terpantau oleh petugas POPT setempat dan petugas POPT sudah melakukan gerakan pengendalian tikus bersama petani. Untuk mengatasi serangan hama tikus di lahan pertanaman padi Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, petugas POPT bersama dengan petani telah melakukan kegiatan gerakan pengendalian tikus.

“Beberapa kali kegiatan pengendalian telah dilakukan dan sampai saat ini gropyokan dan pengemposan tikus masih terus dilakukan. Untuk mendukung kegiatan gerakan pengendalian tikus ini pemerintah siap membantu menyediakan sarana pengendalian berupa rodentisida dan alat pengempos,” ujarnya.

Sementara itu di tempat terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi meminta petugas POPT dan petugas pendamping lapangan lainnya seperti penyuluh pertanian, dan mantri tani supaya bersama-sama terus mendampingi dan mengawal petani dalam mengamankan produksi padinya sampai panen. Pasalnya, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, produksi pangan khususnya padi harus selalu terjamin walau dihadapkan kondisi apapun dan Kementan selalu siap membantu petani.

“Untuk kebutuhan sarana pengendalian Kementerian Pertanian siap membantu menyediakannya. Misalnya obat-obatan dan berbagai jenis bantuan lainya,” ucap Suwandi.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Edi Purnawan menambahkan untuk menangani serangan hama tikus pada tanaman pangan, Kementanakan mengawal penuh upaya-upaya pengendalian hama tersebut. Pengendalian hama tikus harus dilakukan secara serentak, bersama-sama dan terus-menerus oleh petani.

Ia menambahkan gerak cepat para pemangku kepentingan usaha tani padi di Provinsi Sumatera Selatan dan jajaran Kementan ini selaras dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Yakni eluruh jajaran Kementan dari pusat sampai daerah harus bahu membahu untuk aktif turun membantu petani mengamankan produksi padi dari ancaman serangan hama tikus dan hama lainnya yang mengancam produksi pangan nasional.

“Untuk mengatasi serangan hama tikus, Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo perintahkan jajaran Kementan dari pusat sampai daerah untuk terus aktif turun, mendampingi petani dan bersama stake holder lainnya terus giat melakukan pengendalian hama tersebut agar tidak mengancam produksi pangan kita,” beber Edi.(wst)