JAKARTA (IndependensI.com) – Sebagai pencapaian program inklusi keuangan, PT Bahana TCW Investment Management telah memiliki total investor retail hingga Juli 2020 sekitar 50.000 investor. Pertumbuhan ini meningkat 9% dibandingkan total jumlah investor di akhir 2019 lalu sebesar 45.000 investor.
Pertumbuhan jumlah investor retail tersebut ini sejalan dengan program inklusi keuangan yang digalakkan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kesadaran masyarakat untuk berinvestasi yang meningkat, munculnya platform aplikasi investasi yang memudahkan para investor, dan nilai investasi yang semakin terjangkau menjadi faktor meningkatnya jumlah investor retail reksa dana.
Meski demikian, manajer investasi anggota holding perasuransian dan penjaminan ini mengakui kontribusi pertumbuhan dana investasi dari investor retail terhadap total dana kelolaan (AUM) relatif cukup kecil dibandingkan dengan total dana dari investor institusional.
“Kami memang lebih mengutamakan pertumbuhan jumlah investor retail dibandingkan nilai investasi. Ini adalah sesuatu yang positif, dan kami berharap dengan kesadaran orang yang semakin tinggi terhadap investasi, mereka akan terus meningkatkan jumlah investasi dan mengajak teman dan lingkungan orang sekitar berinvestasi di reksa dana,” ungkap Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif PT Bahana TCW Investment Management, Soni Wibowo dalam keterangan pers, Senin (27/7).
Soni memaparkan, mayoritas investor retail berasal dari kalangan usia produktif mulai dari umur 21-29 tahun. Adapun, produk reksa dana pasar uang menjadi investasi paling favorit bagi para investor retail, terutama bagi mereka yang mulai berkenalan dengan investasi reksa dana. Jenis reksa dana pendapatan juga digemari para investor retail, setelah mereka mulai merasa nyaman berinvestasi di reksa dana.
Bahana TCW terus memperluas kerja sama dengan platform investasi digital dan produk investasi bagi setiap investor. Saat ini, Bahana TCW bekerja sama dengan 13 APERD (Agen Penjual Reksa Dana) non bank dan menyediakan 17 produk reksa dana yang bisa menjadi pilihan investor retail, misalnya reksa dana ABF IBI Fund, jenis reksa dana pendapatan tetap yang awalnya hanya untuk investor institusional, kini sudah bisa menjadi investasi investor retail dengan nilai investasi yang sangat terjangkau.
Ke depan, Bahana TCW akan terus mengedukasi dan membuka peluang investasi bagi para investor retail, terutama generasi muda, agar terhindar dari middle income trap crisis tahun 2030. (Chs)