Ketua DPD PSI Kota Depok, Oparis Simanjuntak

Jelang Pilkada 2020, PSI Depok Siap Garap Suara Golput

Loading

DEPOK (Independensi.com) – Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Depok 2020, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok saat ini sedang gencar menggarap suara golongan putih (golput) pada Pemilu tahun lalu dengan cara kerja nyata lapangan di semua kecamatan di Kota Depok.

Suara golput dan perolehan suara PSI pada Pemilu 2019 yang mencapai 35.000 suara, akan disalurkan kepada salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok pada Pilkada 2020.

“Suara golput dan perolehan suara PSI pada Pemilu 2019, akan kita sumbangkan kepada pasangan untuk melawan dominasi PKS yang sudah bertahan selama 15 tahun di Kota Depok,” ujar Ketua DPD PSI Kota Depok, Oparis Simanjuntak kepada Independensi.com, belum lama ini.

Menurut anggota DPRD Kota Depok ini, meski belum menetapkan dukungan kepada pasangan mana pun, agenda PSI Depok adalah menumbangkan kekuatan PKS yang sudah berkuasa selama tiga periode.

“Meski PSI hanya memiliki wakil di DPRD Kota Depok satu kursi, tapi kami tetap solid untuk memelihara suara konstituen hingga ke akar rumput. Jadi jangan ada anggapan karena hanya memiliki satu kursi, tapi pendukung PSI cukup banyak di daerah ini,” jelas Oparis Simanjuntak.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, Andi Lumban Gaol menegaskan, koalisi Partai Gerindra dan PDI Perjuangan yang mengusung pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia, kurang serius untuk memenangkan pertarungan Pilkada Depok 2020 untuk melawan pasangan yang diusung koalisi PKS.

“Seharusnya koalisi Gerindra-PDI Perjuangan menghimpun sebanyak-banyaknya kekuatan, bukan membuat pola dengan cara menentukan partai-partai tertentu dengan perhitungan kursi di DPRD agar tidak memungkinkan ada poros ketiga,” kata Andi.

Dikatakan, kubu Gerindra dan PDI-P tidak menghimpun partai-partai yang secara perolehan kursi di parlemen cukup sedikit. Partai-partai itu akhirnya tak punya pilihan lain selain ikut dalam koalisi karena memang tidak bisa mengusung calonnya sendiri. “Kalau hal itu yang mereka lakukan, saya simpulkan mereka tidak serius untuk menang,” tambahnya.

Andi menekankan, bahwa pihaknya akan berpikir ulang untuk berkoalisi dengan Gerindra dan PDI-P, jika kedua parpol mempertahankan pola yang ia anggap tak serius untuk menghadapi Pilkada Depok. “Palingan membuka diri untuk poros ketiga sebab kami tidak melihat ada keseriusan dari koalisi untuk mengakhiri rezim PKS,” tegas Andi.

Kemungkinan besar hanya ada dua pasangan calon pada Pilkada 2020 nanti, yakni pasangan yang diusung Partai Gerindra-PDI Perjuangan Pradi Supriatna dan pasangan yang diusung PKS Muhammad Idris-Imam Budi Hartono. (Robino Hutapea)