BEKASI (IndependensI.com)- Sudah dua minggu ini, warga masyarakat di tiga desa terpencil, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dapat menikmati air bersih. Selama ini, warga hanya berharap dari air sungai dan sumur.
Tapi dua bulan terakhir, sungai dan sumur warga sudah kering dampak kemarau. Mereka terkadang memanfaatkan air yang ada di kobakan (empang). Namun saat ini, air bersih pasokan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, sudah mengalir di tujuh hidran umum (HU)/ mandi cuci kakus (MCK) di tiga desa tersebut.
Tiga desa terpencil yang sudah puluhan tahun kesulitan air bersih terutama musim kemarau, adalah Desa Sirnajati, Desa Ridoagalih dan Desa Ridomanah. Sebelumnya, tiga warga desa saat kemarau hanya berharap bantuan air bersih yang dipasok melalui mobil tangki PDAM Tirta Bhagasasi kerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bekasi.
Tapi tahun ini seperti diakui Camat Cibarusah Muhammad Kurnaefi, Selasa (1/9/2020), ribuan kepala keluarga penduduk tiga desa itu, sangat terbantu dengan adanya pembangunan tujuh unit HU/MCK yang dibangun Pemkab Bekasi. Sementara airnya dipasok PDAM Tirta Bhagasasi.
“Penantian panjang warga Cibarusah, Kabupaten Bekasi, telah berakhir. Selama bertahun-tahun lamanya, warga menantikan air bersih mengalir ke wilayahnya. Kini, penantian panjang itu, telah berakhir. Air bersih dari PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, telah mengalir melalui hidran umum dan mandi cuci kakus (MCK)”, tambah Kepala Desa Ridogalih Komaruddin, dan Kepa Desa Ridomanah Oden yang sitemui Independensi, Senin (31/8/2020).
Saat itu, Kabag Hukum dan Humas PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Ahmad Gunawan bersama Kepala PDAM Tirta Bhagasasi Cabang Cibarusah Ganjar Munandar, melalukan pemantauan terkait penyambungan jaringan pipa dan pasokan air dari PDAM ke tujuh HU/MCK yang dibangun Pemkab Bekasi.
“Kini air bersih sudah mengalir selama 24 jam penuh. Kami bersyukur, air bersih PDAM sudah masuk ke Kampung Ciketuk, tempat tinggal kami,” ujar Ketua RT 01/RW 01 Desa Sirnajati, Enjay Sanjaya.
Lokasi hidran umum dan MCK ini berada di sekitar rumah Ketua RT 01/RW 01. Hidran umum tersebut berupa tangki air berkapasitas 1.000 liter dilengkapi dengan pipa air bersih PDAM. Untuk kegiatan MCK, warga masih menggunakan air sumur yang masih tampak berwarna kecoklatan. Sedangkan, untuk memasak dan konsumsi menggunakan air bersih PDAM.
“Kami tak lagi mengambil air dari Kali Cipamingkis. Warga lebih terbantu, datang ke lokasi hidran umum,” tuturnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya , Pemerintah Kabupaten Bekasi telah membangun tujuh hidran umum dan MCK bagi warga di tiga desa tersebut. Pembangunan hidran umum dan MCK ini digagas Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.
Kemudian, bupati menginstruksikan Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim, agar jaringan pipa air bersih mencapai ke tiga desa tersebut. Sejak pertengahan Agustus ini, sambungan pipa PDAM mulai dibangun menuju ke hidran umum dan MCK.
“Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menginstruksikan kepada Direktur Utama PDAM untuk memasang jaringan pipa serta mengaliri air bersih ke hidran umum dan MCK di tiga desa. Hari ini, semua hidran umum sudah teraliri air bersih,” sambung Kepala PDAM Tirta Bhagasasi Cabang Cibarusah, Ganjar Munandar.
Ketujuh hidran umum dan MCK tersebut berada di Kampung Putat RT 02/RW 03 Desa Ridogalih, Kampung Amngong RT 01/RT 03 Desa Ridogalih, Kampung Poponcol dekat Madrasah RT 02/RW 02 Desa Ridomanah, Kampung Sentul RT 01/RW 04 Desa Ridomanah, Kampung Ciketuk RT 01/RW 01 Desa Sirnajati, Kampung Gempol RT 02/RW 07 Desa Ridogalih serta Kampung Poponcol RT 01/RW 02 Desa Ridomanah.
“Moga-moga masa kemarau dan mengantisipasi kesulitan air bersih khususnya di Desa Ridogalih, Ridomanah dan Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi, pasokan air dari PDAMTirta Baghasasi Bekasi, dapat meringankan beban masyarakat,” tambah Kasubag Humas PDAM ini, Ahmad Fauzi.
Kini, di bangunan HU/MCK yang sudah dialiri air PDAM, warga antri mengisi jerigen, ember untuk dibawa ke rumah guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, banyak waga yang mandi dan mencuci pakaian di MCK tersebut, terutama pagi dam sore hari.(jonder sihotang)