Mendag Agus beri keterangan pers setelah meresmikan gedung baru Pusdiklat Perdagangan di Sawangan, Depok, Jawa Barat, hari ini, Senin (31/8)

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto  Resmikan Gedung Baru Pusdiklat Perdagangan

Loading

DEPOK (Independensi.com)  – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyampaikan, Kementerian Perdagangan melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) berkomitmen mendukung program prioritas pemerintah dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) perdagangan yang berkualitas dan berdaya saing. SDM perdagangan yang unggul yang andal akan lebih siap menghadapi tantangan dan kompetisi global.

Hal itu disampaikan Mendag Agus saat meresmikan gedung baru Pusdiklat Perdagangan di Sawangan, Depok, Jawa Barat, hari ini, Senin (31/8). Turut hadir dalam peresmian tersebut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dan jajaran Eselon I Kementerian Perdagangan.

“Kemendag bekerja keras mendukung prioritas pemerintah dalam menciptakan SDM perdagangan yang unggul dan berdaya saing. Pusdiklat merupakan ujung tombak kemajuan SDM Perdagangan,” kata Mendag Agus.

Mendag Agus mengungkapkan, saat ini paradigma diklat telah berubah menjadi pengembangan kompetensi. Diklat konvensional dituntut untuk lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi. Selain itu, metode belajar juga harus dapat memanfaatkan berbagai sumber, seperti melalui metode pembelajaran mandiri (self learning). Inovasi metode pengajaran dan pembelajaran itu dapat mendukung terwujudnya cita-cita “Smart Aparatur Sipil Negara (ASN) 2024”.

Menurut Mendag Agus, pendidikan dan pelatihan merupakan investasi pengembangan SDM yang kompeten. Kompetensi ini termasuk kompetensi manajerial, yaitu tingkat pedidikan, pelatihan struktural, dan pengalaman kepemimpinan. Selain itu, juga diperlukan kompetensi teknis berupa spesialisasi pendidikan atau pelatihan teknis fungsional.

“Selain itu, ASN harus memiliki wawasan kebangsaan, khususnya dalam memahami kemajemukan, keberagaman agama, suku, dan budaya Indonesia. Hal ini kemudian menjadi kompetensi sosial kultural,” ujar Mendag Agus.

Mendag Agus mengatakan, Pusdiklat Perdagangan perlu merancang pelatihan untuk menciptakan ASN yang berkualitas. Pelatihan harus diawali dengan analisis kebutuhan yang terukur. Kemudian, perencanaan pelatihan harus mempertimbangakan dengan matang program, kurikulum atau silabus pelatihan sesuai standar kompetensi yang diinginkan. Selanjutnya, pelaksanaan pelatihan perlu dievaluasi dengan objektif dan berbasis data agar memiliki dampak jangka panjang.

“Kita akan terus mendukung lembaga pendidikan dan pelatihan, termasuk Pusdiklat Perdagangan, untuk melakukan pembenahan agar siap menghadapi perubahan. Pusdiklat Perdagangan diharapkan mampu memasuki era baru dengan lebih professional, tanggap, dan berperan besar dalam peningkatan SDM nasional,” lanjut Mendag.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Suhanto menyampaikan, Pusdiklat Perdagangan perlu memiliki sarana dan prasarana yang memadai agar proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan tercapai dengan efektif. Inisiasi pembangunan gedung kelas Pusdiklat Perdagangan sejalan dengan ketersediaan lahan dan tingginya kebutuhan ruangan kelas. “Pembangunan gedung kelas diinisiasi pada 2017. Saat itu, jumlah kegiatan diklat yang dilaksanakan di Pusdiklat Perdagangan semakin padat. Pembangunan gedung pusdiklat ini juga bertujuan meningkatkan fasilitas dan mutu pelayanan Pusdiklat,” imbuh Suhanto.(wst)