Sejak Corona Mewabah Kemiskinan di Ibukota Naik 1,11 Persen

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Pandemi Covid 19 berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat di Jakarta. Sejak corona mewabah, banyak warga yang kehilangan pekerjaannya akibat dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai upaya menekan penyebaran virus.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan jumlah penduduk miskin di Jakarta meningkat 1,11 persen. Data tersebut ia dapat dari Badan Pusat Statistik DKI Jakarta.

“Di DKI Jakarta sendiri angka kemiskinan naik sekitar 1,11 persen di tengah pandemi Covid-19, dari semula 3,42 persen pada September 2019, menjadi 4,53 persen pada Maret 2020,” ujar Riza dalam diskusi virtual, Jumat (2/10).

Politikus Gerindra itu menuturkan, peningkatan jumlah kemiskinan warga Jakarta, bertambah pula cakupan atau data penerima bantuan sosial yang akan diberikan Pemprov DKI.

Saat ini, kata dia, data penerima bantuan sosial di Jakarta sebanyak 2,46 juta kepala keluarga. Sumber distribusi bantuan dari APBD dan sejumlah stimulus fiskal.

Agar bantuan sosial tepat sasaran, Riza mengungkapkan, pihaknya terus menerus melakukan pembaruan data terpadu kesejahteraan sosial.

“Kami pun menyadari, demi efektivitas penyaluran program Bansos itu diperlukan manajemen, terutama pendataan yang baik, salah satunya dengan memperbaharui data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS melalui variabel khas daerah daftar negatif atau kriteria warga yang tidak layak daftar,” jelasnya.