Gerinda: Tak Yakin Sandiaga Uno Jadi Ketua Umum Partai Lain

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Elite Partai Gerindra angkat bicara mengenai nama kadernya yaitu Sandiaga Uno yang diusulkan maju dalam calon pemilihan ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Desember 2020.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai, diusulkannya nama Sandiaga Uno menjadi ketua umum partai lain menunjukkan Sandiaga memiliki pemilih yang besar.

Dasco mengklaim, ada partai lain selain PPP yang juga mengusulkan dan menawarkan Sandiaga Uno menjadi ketua umum.

“Sandi Uno, adalah kader Partai Gerindra menjabat Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra. Ya memang ajakan menjadi ketua umum partai lain berarti Sandi diterima dan mempunyai pemilih yang besar, sehingga kemudian tidak cuma PPP yang menawarkan,” kata Dasco kepada wartawan, Selasa (27/10/2020).

Kendati demikian, Wakil Ketua DPR RI itu berharap Sandiaga Uno tetap menjadi bagian dari keluarga besar Partai Gerindra.

Dasco meyakini Sandiaga tidak akan menerima tawaran yang datang dari partai lain, sekalipun tawaran itu sebagai ketua umum.

“Kami tetap berharap Sandi tetap menjadi keluarga besar kami dan kami yakin Sandi tidak akan menerima ajakan partai lain,” pungkas legislator asal Dapil Banten 3 ini.

Nama Sandiaga Uno sendiri diusulkan maju dalam pemilihan calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Desember 2020.

Wakil Ketua Panitia Pengarah atau Steering Committee (SC) Muktamar IX PPP, Syaifullah Tamliha mengatakan, sampai saat ini yang baru menyatakan maju calon ketua umum PPP yaitu Suharso Monoarfa.

“Kalau omongan, ada juga mengusulkan Khofifah Indar Parawansa, ada juga DPC katanya mengusulkan Sandiaga Uno. Silahkan saja, PPP partai yang terbuka kok,” ujar Syaifullah saat dihubungi, Jakarta, Minggu (25/10/2020).

Menurutnya, usulan calon ketua umum dari eksternal PPP bisa dilakukan, meski yang tercantum dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) harus pernah menjadi pengurus partai minimal satu periode.

“Tapi AD/ART kan bukan kitab suci, jadi bisa saja dari ekternal. Tinggal peserta Muktamar yang menentukan, bisa saja diubah saat Muktamar nanti,” papar Syaifullah.

Syaifullah menyebut, Muktamar PPP akan dilaksanakan selama tiga hari, dimulai pada 19-21 Desember 2020 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

“Nanti kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum berangkat, peserta melakukan swab PCR dan sampai di Jakarta juga akan kembali di swab,” ujar Syaifullah. (Ronald)