Kementerian PUPR Tingkatkan Konektivitas KSPN Borobudur

Loading

YOGYAKARTA (Independensi.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan jaringan jalan untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur. Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo untuk menciptakan 10 Bali Baru yang dapat menjadi lokomotif perekonomian Indonesia dengan menarik investasi baru, menambah lapangan kerja, serta meningkatkan jumlah wisatawan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

“Pemerintah meyakini bahwa salah satu sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat pasca Pandemi COVID-19 adalah sektor pariwisata. Untuk itu, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada KSPN yang dihentikan,” kata Menteri Basuki.

Untuk meningkatkan konektivitas KSPN Borobudur, pada tahun 2020 Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DI Yogyakarta, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp 291,3 miliar untuk peningkatan 7 ruas jalan.

Ruas jalan pertama yang ditangani adalah Preservasi Jalan Pringsurat- Secang – Keprekan sepanjang 36,9 km dan jembatan sepanjang 154,7 meter dengan anggaran Rp 77,17 miliar. Pada ruas Bts. Kota Magelang-Keprekan akan dilakukan perbaikan trotoar dan drainase, perbaikan Simpang Blondo dan Keprekan, serta rehabilitasi jalan sepanjang 8,5 km. Saat ini progres fisiknya sebesar 53%.Selanjutnya adalah Preservasi Jalan Keprekan – Muntilan – Salam sepanjang 12,27 km dan jembatan 499,6 meter dengan anggaran Rp65,65 miliar. Pada ruas Jalan Pemuda (Muntilan) akan dilakukan rehabilitasi jalan sepanjang 3,67 Km, perbaikan trotoar dan drainase marka kuning, dengan progres saat ini 56,35%. Preservasi juga dilakukan pada Jalan Keprekan- Borobudur sepanjang 9,89 Km dimana terdapat penanganan jembatan sepanjang 226,6 meter, dan drainase trotoar 2.97 km, dengan anggaran tahun 2020 Rp 50,37 miliar.

Rehabilitasi jalan selanjutnya dilakukan pada akses KSPN Borobudur di ruas Salaman – Borobudur dan Jalan Balaputradewa dengan total panjang 14,82 km, berikut penanganan jembatan sepanjang 60 meter dan trotoar sepanjang 2.5 km. Pada tahun 2020 dialokasikan sebesar Rp 42,08 miliar untuk pekerjaan ruas tersebut dengan progres 10,32% dan akan dilanjutkan pada tahun 2021.

Pekerjaan preservasi selanjutnya untuk mendukung KSPN Borobudur yakni pada ruas Jalan Yogyakarta -Tempel – Pakem – Prambanan 61,67 km, termasuk preservasi jembatan sepanjang 1.41 km dan trotoar sepanjang 70,67 km. Saat ini progres pekerjaan dengan alokasi anggaran Rp 13,87 miliar tersebut sudah mencapai 95,98%.

Ruas keenam yang ditangani adalah Pelebaran Jalan Sentolo – Nanggulan – Dekso sepanjang 15,6 km dengan anggaran sebesar Rp 22,18. Saat ini progresnya mencapai 80,95%. Terakhir,  akan kembali dibangun Jembatan Kali Progo sepanjang 75 meter yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir besar pada Maret 2020 lalu dengan anggaran Rp 20 miliar. (wst)