JAKARTA (IndependensI.com) – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan penyakit tidak menular merupakan penyakit yang tidak ditransmisikan secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Penyakit tidak menular dapat terjadi karena sejumlah faktor risiko seperti merokok, kurang berolahraga, dan pola makan serta pola hidup lainnya yang dinilai tidak sehat.
Menurut Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Cut Putri Arianne, sebelum terjadinya pandemi Covid-19, Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan golongan penyakit dengan penyebab kematian yang cukup tinggi di Indonesia. Bahkan, berdasarkan hasil sampel yang dikemukakan oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2014 pada 41.590 individu, didapatkan bahwa stroke, penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, dan hipertensi merupakan empat jenis PTM dengan skala kematian yang tinggi.
Saat pandemi Covid-19, orang dengan PTM semakin kesulitan untuk mendapatkan penanganan. Penyebabnya antara lain: penyakit ini merupakan comorbid yang memperberat seseorang jika terinfeksi Covid-19, sedangkan orang dengan PTM harus mendapatkan terapi setiap hari untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Kesadaran diri terhadap Kesehatan dan kemampuan untuk menangani PTM diperlukan kader yang merupakan perpanjangan tangan dari tenaga Kesehatan di masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan kader dalam mendeteksi, mencegah, dan mengatasi PTM saat Pandemi Covid-19.
Dengan didanai oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI, Tim Pengmas FIK UI mengadakan kegiatan Optimalisasi Peran Kader Untuk Mengatasi Penyakit Tidak Menular Saat Pandemi Covid 19 di Desa Banyu Biru dan Sukarame, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kegiatan ini diketuai Dr. Tuti Nuraini, S. Kp., M. Biomed. selaku dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan dibantu dengan beberapa tim dosen UI, yaitu; Ice Yulia Wardani S.Kp., M.Kep., Sp. Kep.J., Poppy Fitriyani S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Dr. Retno Lestari, SSi, MSi, serta 10 mahasiswa FIK UI. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan protokol Kesehatan, yaitu mengenakan APD (Alat Pelindung Diri), menjaga jarak, dan sering mencuci tangan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 27-28 November 2020 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kader mengenai pentingnya Kesehatan, khususnya untuk mencegah dan mengatasi PTM.
Tim FIK UI melakukan kaderisasi kepada warga Desa Sukarame dan balai Desa Banyu Biru, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kaderisasi yang berfokus pada deteksi dini yang harus dilakukan masyarakat dan perawatan yang sesuai terhadap penyakit tidak menular seperti kanker, hipertensi, dan diabetes mellitus.
“Pada kesempatan ini kami melakukan penyuluhan, serta adanya pemeriksaan kesehatan para kader yang hadir. Pemeriksaan tersebut diantaranya berupa pengecekkan kadar gula darah dan asam urat, tekanan darah, serta berat badan dan tinggi badan. Hasil pengecekan tekanan darah pada 41 orang kader menunjukkan 67% mengalami hipertensi dengan rata-rata tekanan darah 139/88 mm Hg,” ujar Tuti Nuraini.
“Berdasarkan hasil wawancara kami dengan kader, bendahara kader meninggal dunia bulan lalu karena hipertensi. Pada kegiatan ini, Tim FIK UI juga memberikan timbangan, meteran untuk mengukur tinggi badan, dan alat untuk mengukur tekanan darah secara digital. Kader diajarkan dan dapat melakukan pengukuran tekanan darah sendiri,” ujarnya melanjutkan.
Selain memberikan edukasi mengenai penyakit tidak menular, tim pengmas melakukan penyuluhan mengenai Covid-19. Kelompok masyarakat menjadi komponen utama dan terkuat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Pelatihan cara mencuci tangan yang baik dan benar menjadi salah satu hal yang mendasar dalam pemberian edukasi kepada kader-kader yang hadir.