JAKARTA (Independensi.com) – Sekretaris Jenderal Dayak International Organization (DIO) Dr Yulius Yohanes, M.Si dan Majelis Hakim Adat Dayak Nasional (MHADN) Drs Askiman MM, mengaku senang Ketua Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, ditunjuk Presiden Joko Widodo, menjadi Menteri Agama Republik Indonesia, menggantikan Jenderal Purn Fachrul Razi.
“Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama Republik Indonesia, sesuai harapan masyarakat, karena Gus Yaqut punya relasi sangat baik dengan masyarakat lintas kebudayaan di Indonesia,” Yulius Yohanes dan Askiman di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020.
Enam menteri baru diumumkan Presiden Indonesia, Joko Widodo di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020, terdiri dari Menteri Kelautan dan Perikanan: Wahyu Sakti Trenggono (mengganti Edy Prabowo), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sandiaga Uno (mengganti Wisnuthama Kusbandio), Menteri Sosial: Tri Rismaharini (mengganti Juliari Piter Batubara), Menteri Agama: Yaqut Cholil Qoumas (mengganti Jenderal Purn Fachrul Razi), Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin (mengganti Letjen TNI Terawan Agus Putranto), Menteri Perdagangan: M Lutfi (mengganti Agus Suparmanto).
Yulius dan Askiman, mengatakan, dalam pertemuan DIO dan MHADN dengan Ketua GP Ansor di Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020, Yaqut, mengatakan, keberagamaan sudah merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia, sehingga harus dipertahankan terus-menerus.
Dikatakan Yulius Yohanes, dalam diskusi Yaqut menegaskan, ideologi Pancasila, berlandaskan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, harus tetap dipertahankan.
Askiman menambahkan, paling terkesan dari pernyataan Yaqut, siapapun kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain harus dihadapi secara bersama-sama segenap komponen masyarakat.
Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut lahir di Rembang, 4 Januari 1975 merupakan putra dari K.H Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdatul Ulama (NU). Gus Yaqut adalah tokoh muda Rembang.
Lulus dari SDN Kutoharjo (1981 – 1987), Gus Yaqut lantas melanjutkan pendidikannya ke SMPN II Rembang (1987 – 1990) lalu meneruskan pendidikannya ke SMAN II Rembang (1990 – 1993) dan menempuh pendidikan sarjana di Universitas Indonesia jurusan sosiologi.
Gus Yaqut lahir dari keluarga pendiri dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ayah dari Gus Yaqut, KH Muhammad Cholil Bisri, adalah salah satu pendiri dari PKB. Sejak muda, Gus Yaqut sudah aktif berorganisasi dan mendirikan Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia cabang Depok (1996-1999). Sebagai kader PKB di Rembang, Gus Yaqut dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Rembang, 2001 – 2014..
Pada tahun 2005, Gus Yaqut terjun ke arena politik praktis dan menjadi Anggota DPRD Kabupaten Rembang (2005). Kemudian, Gus Yaqut maju mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati pada Pilkada 2005 dan kemudian terpilih menjadi Wakil Bupati Rembang (2005-2010).
Pada tahun 2011, Gus Yaqut semakin aktif melebarkan sayap organisasinya dan diberi tanggung jawab memimpin organisasi sayap kepemudaan dari NU yaitu GP Ansor. Gus Yaqut adalah Ketua PP GP Ansor (2011-2015). Kemudian, pada tahun 2012, Gus Yaqut diberi tanggung jawab yang lebih besar lagi dan menjadi Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah (2012-2017).
Setelah Hanif Dhakiri dilantik menjadi Menteri Tenaga Kerja di Kabinet Kerja, Gus Yaqut dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW). Kemudian, pada tahun 2015 Gus Yaqut diberi amanah untuk menjadi Ketua Umum GP Ansor untuk periode 2015-2020.
Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor 2015-2020. Pengesahan terpilihnya Gus Yaqut disampaikan oleh Nusron Wahid.
Sebagian besar pimpinan cabang maupun wilayah GP Ansor sebelumnya telah menyampaikan dukungannya kepada Gus Yaqut sebagai calon tunggal. Gus Yaqut yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PP GP Ansor. Pertama masuk Senayan di Komisi III, saat ini duduk di Komisi VI DPR-RI Gus Yaqut dikenal sebagai orang yang cinta Tauhid dan Pancasila.
Gus Yaqut mengatakan penguatan ideologi Pancasila pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus digalakkan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gus Yaqut mengatakan saat ini pemuda dan generasi bangsa harus lebih mengenal dan memahami Pancasila dengan baik. Sebagai dasar negara, Pancasila telah terbukti sebagai perekat persatuan bangsa. (Aju)