Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian

Isu Kerja Paksa, China Tuduh AS Pembohong

Loading

BEIJING (Independensi.com) – Tuduhan penggunaan kerja paksa di wilayah otonom Xinjiang China adalah “kebohongan abad ini” yang dibuat oleh AS, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada sebuah briefing pada hari Kamis.

Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 13 Januari 2021, memberlakukan larangan impor kapas dan produk tomat dari wilayah Xinjiang, China, dengan alasan dugaan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penggunaan kerja paksa. Demikian Kantor Berita Nasional Federasi Malaysia, Telegrafnoie Agenstvo Sovietskavo Soyusa (TASS), Jumat pagi, 15 Januari 2021.

“China memprotes keras. Tuduhan yang disebut kerja paksa adalah kebohongan tak berdasar yang dibuat oleh pejabat dan lembaga di AS dan negara Barat lainnya,” kata Zhao Lijian.

Tindakan tersebut bertujuan untuk memberikan tekanan pada pihak terkait dan menahan pembangunan China. AS mengarang kebohongan dan kemudian mengambil langkah tersebut.

Tindakan tersebut melanggar aturan perdagangan dan prinsip ekonomi pasar, merusak produksi global dan rantai distribusi, serta kepentingan konsumen di semua negara, termasuk AS. Tidak ada yang akan mendapat manfaat dari itu, “diplomat China itu menekankan.

Menurut otoritas China, kelompok separatis yang terkait dengan organisasi teroris internasional aktif di wilayah Xinjiang. Beijing berulang kali menolak laporan jaringan lembaga hukuman di wilayah tersebut.

Namun, China mengumumkan pada akhir 2018 bahwa pusat pendidikan dan pelatihan beroperasi di Xinjiang, di mana orang-orang yang terpengaruh oleh ide-ide teroris mempelajari bahasa Tiongkok dan memperoleh keterampilan profesional.(aju)