Semburan gas di Tenayan Kota Pekanbaru

Kadis ESDM Riau: Semburan Gas di Tenayan Tidak Berbahaya

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) -Semburangas bumi di Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru yang terjadi sejak Kamis (4/2) sekitar jam 2 siang, tidak berbahaya. Kesimpulan itu diambil setelah pengecekan sample semburan gas bumi.

Hal itu disampaikan Indra Agus Lukman – Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau kepada sejumlah wartawan di lokasi Pondok Pesantren Al-Ihsan Jumat, (5/2) di Pekanbaru.

Menurut Indra, pihaknya mengambil kesimpulan itu setelah menurunkan tim ke lapangan untuk mengecek semburan gas bumi tersebut, namun tetap melakukan mitigasi dan mengambil langkah antisipasi.

Sample semburan gas bumi itu telah di uji di labolatorium dan setelah itu baru dapat kesimpulan tidak berbahaya namun tetap waspada.

Menurut hasil penelitian bahwa gas itu sudah aman, hanya saja masih tetap tidak di perkenankan berada di radius 10 meter, kata Indra.

Ditempat terpisah, Dr (Eng) Muslim pakar perminyakan yang juga Dekan Fakultas Tekhnik Universitas Islam Riau (UIR) mengatakan, semburan gas tersebut merupakan gas jenis Bio Genik atau gas rawa. Gas tersebut biasanya mengeluarkan semburan yang tidak terlalu banyak dan dalam waktu tertentu akan mati sendiri.

Lebih lanjut Muslim mengatakan, kejadian seperti ini merupakan hal biasa, bukan sesuatu yang aneh. Kalau ada orang  ngebor sumur tiba-tiba keluar gas, itu bukan sesuatu yang aneh, itu merupakan hal  biasa terjadi dan tidak  terlalu membahayakan, namun perlu antisipasi saja, ujarnya.

Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT saat mengunjungi lokasi semburan gas meminta agar warga menjauh dari liang sumur bor yang saat ini masih menyemburkan lumpur di lokasi Pondok Pesantren. Gasnya memang dinyatakan tidak berbahaya, tetapi akan lebih baik jika tetap waspada.

Kita sudah minta BPBD, Satpol PP, Kepolisian, TNI membuat pos sekaligus lokasi pemberitahuan pada warga untuk tidak mendekati wilayah tersebut.

Firdaus berharap agar semburan gas ini segera ditangani sehingga tidak semakin membesar. Karena semburan gas saat ini telah mengeluarkan lumpur dan merusak bangunan sekitar. Semburan gas berada di sekitar ladang sumur yang di kelola PT Kalila.

“Kita sudah koordinasikan dengan BPBD maupun Basarnas, agar semburan yang masih terus terjadi hingga sore hari ini, segera diantisipasi dan tidak semakin membesar,”ujar Walikota.

Pimpinan Ponpes Al-Ihsan Boarding School Muhammad Akhyar Rifqi kepada di lokasi menjelaskan, awalnya, pihaknya ingin membuat sumur bor untuk kepentingan santri sehari-hari.

Karena selama ini santri menggunakan air dari danau, dan sangat tidak layak dipakai untuk mandi dan mencuci. Ini sumur kedua kita bor, dulu dekat masjid, juga mengeluarkan gas, jadi kita tutup, cuma hanya 6 jam selesai.

Kemudian, pihak pesantren mendatangkan pengebor, yang mengerjakan sumur bor di perkantoran walikota. Menurutnya, yang menentukan titik bor juga pekerja bor. Setelah dibor dengan kedalaman 115 meter, lobang galian mengeluarkan air.

Namun pada saat pipa diangkat, bersamaan ternyata keluar gas. Material belum ada, masih gas saja. Saat keluar gas kita putuskan untuk evakuasi santri.

Saat itu masih normal, belum ada yang rusak. Para santri kita evakuasi ke pesantren pusat yang ada di Kubang.

Namun setelah melihat kondisi tadi malam dimana semburan gas semakin parah dan dari lobang mengeluarkan material padat. Kondisi itu yang menyebabkan kerusakan di sekitar pondok pesantren.

“Asrama rusak, aula, kelas, masjid pun kena serta rusak parah. Sekitar 12 meter nyembur ke arah barat semua  barang-barang kita pindahkan ke Kubang,” ujarya.(Maurit Simanungkalit)