BEKASI (IndependensI.com)- Budidaya manggot (ulat) dapat dijadikan sebuah potensi yang mempunyai nilai ekonomi. Manggot dapat dijadikan pakan burung dan ikan lele. Maka, usaha itu dapat dikembangkan.
Penjelasan itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianti, kemarin, dalam rangka merealisasikan ekonomi kreatif di masyarakat dan meminimasi permasalahan sampah di Kota Bekasi.
Tri silaturahmi dengan para pegiat maggot Kota Bekasi di Hutan Bambu Margahayu Bekasi Timur, dalam rangka pembentukan koperasi budidaya Manggot kepada pegiat manggot se Kota Bekasi. Maggot suatu potensi yang dapat dikembangkan, keberadaannya dapat menjadi solusi dalam meminimasi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA) Bantargebang, metodologi tersebut dinamakan zero waste.
“Dinama sisa-sisa makanan sampah dapur yang biasa disebut sampah organik, bisa kita gunakan menjadi pakan manggot. Sedangkan manggot sendiri dapat digunakan sebagai pakan lele atau pakan unggas seperti ayam dan burung puyuh,” ucap Tri.
Adapun pembentukan Koperasi penggiat manggot diharapkan mampu untuk menjadi wadah sarana komunikasi antar pegiat maggot bertukar pengetahuan, dan mampu membantu pemodalan pengembangan penggiat maggot. Dengan adanya konsistensi dan peran aktif komunitas maggot, diharapkan mampu meminimasi volume sampah yang ada di TPA Bantargebang. (jonder sihotang)