BEKASI (IndependensI.com)- Di Kota dan Kabupaten Bekasi sedikitnya ada 18 daerah aliran sungai di Kabupaten dan Kota Bekasi Provinsi Jawqla Barat. Jika musim hujan, aliran sungai-sungai tersebut, dapat menyebabkan banjir.
Hal itu diakibatkan daya tampung sungai yang terbatas. Itu terjadi karena ada pendangkalan, penyempitan dan penyebab lainnya. Maka, perlu ada normalusasi sungai-sungai terebut.
Misalnya pada banjir terakhir bulan Februari 2021, air Sungai Citarum, Cibeet, Ciherang, Cipamingkis, Kali Bekasi dan lainnya meluap menyebabkan banjir bandang di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Terkait hal itu, Pemprov Jawa Barat akan melakukan penataan aliran sungai hingga danau sebagai salah satu cara untuk mencegah banjir dan memaksimalkan pengairan. Hal itu juga bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi masyarakat tentang menjaga kualitas dan ketersediaan air sebagai sumber kehidupan tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Dikky Achmad Sidik mengatakan, akhir-akhir ini menjelaskan, pihaknya sejak 2019 terus melakukan penataan dan revitalisasi terhadap sejumlah situ, waduk dan saluran multifungsi. Keberadaan sungai dan danau di Jabar akan disulap sebagai yang dapat menumbuhkan ekonomi dan budaya.
“Contohnya sempadan di Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Kalimalang di Bekasi, Situ Ciburuy di Kabupaten Bandung Barat, Waduk Darma di Kuningan dan Rawakalong di Depok,” katanya.
Tahun 2021, pihaknya merevitalisasi Situ Wangi di Kabupaten Ciamis dan Situ Gede di Bogor. Penataan fisik dilakukan dengan memaksimalkan sempadan sebagai ruang publik.
Dengan adanya penataan ini, ia berharap keberadaan situ tersebut bisa memberikan nilai tambah baik dalam pengelolaan maupun pemanfaatan sumber daya air. Bahkan, bisa menjadi pusat aktivitas masyarakat khususnya menyangkut pariwisata, kebudayaan, dan edukasi.
Sungai Citarum yang hulunya dari Kabupaten Bandung dan melintasi beberpa wilayah pemerihtahan di Jawa Barat, menjadi paling rawan banjir. Sungai ini membatasi Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang. Sedang Sungai Bekasi yang merupakan perpaduan Sungai Cikeas dan Cilengsi dari Bogor, juga rawan penyebab banjir. (jonder sihotang)