Mendikbud Sampaikan Alasan Dibukanya Sekolah Tatap Muka

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengutarakan alasan mengapa belajar tatap muka perlu dilakukan. Menurutnya, anak-anak bukan usia rentan terpapar Covid-19. Sehingga, pemerintah berani membuka kembali sekolah.

Nadiem mengatakan, kelompok rentan justru dari pendidik dan tenaga didik. Syarat sekolah boleh dibuka itu apabila seluruh pendidik dan tenaga didik telah divaksinasi tahap dua.

“Riset sudah membuktikan, kita ketahui ini data di seluruh dunia, bahwa pendidik dan tenaga kependidikan, karena umur mereka memiliki kerentanan yang tertinggi terhadap Covid, bukan murid-murid,” kata Nadiem dalam konferensi pers, Selasa (30/3).

“Jadi kelompok usia 3 sampai 18 tahun ini memiliki tingkat mortalitas yang sangat rendah, dibandingkan kelompok usia yang lainnya,” jelasnya.

Selain itu, anak di bawah umur 18 tahun juga secara umum hanya mengalami gejala ringan bila terinfeksi. Tingkat infeksinya pun rendah.

“Itupun, secara data, anak memiliki kerentanan jauh lebih rendah terhadap infeksi Covid dibandingkan dengan orang dewasa,” kata Nadiem.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, tingkat penularan dari anak-anak kecil. Dibandingkan dengan orang dewasa. Nadiem bilang, hal ini merupakan data UNICEF dan WHO. Banyak negara berani membuka sekolah kembali karena data tersebut.

“Anak semakin kecil, juga menularkan infeksinya juga semakin kecil, semakin muda semakin kecil dibandingkan dengan orang dewasa,” katanya.