Direktur EI: Krisis Iklim Bisa Berimplikasi pada Sistem Politik

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pendiri dan Direktur Environment Institute (EI) Mahawan Karuniasa mengungkapkan pada tahun 2020 yang lalu kenaikan suhu permukaann bumi mencapai 1,20 celsius.

“Bahkan diperkirakan sebelum tahun 2025 berpotensi mencapai 1,50 celsius yang sebenarnya merupakan batas yang tidak boleh ditembus,” kata Hamawan dalam webinar Green Economy yang diselenggarakan Radesa Institute, Kamis (29/4).

Dia menyebutkan krisis iklim bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, selain berdampak pada ekonomi, namun akan berimplikasi pada sistem politik di Indonesia.

Mahawan juga menyampaikan pesan bahwa saat ini sudah mulai terlihat pelestarian lingkungan tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, namun juga memberikan manfaat politik.

Transisi politik hijau ini, kata dia, perlu dimanfaatkan para politisi maupun anggota legislatif di pusat maupun di daerah. “Tapi sebaliknya akan mengalami kerugian politik jika tidak memanfaatkannya.”

Sementara Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar saat membuka Webinar mengatakan sudah saatnya terjadi perubahan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat, yaitu dengan menyelaraskan
pembangunan ekononmi dengan pelestarian lingkungan.

“Peran legislatif, baik pusat dan daerah berperan penting dalam proses transisi ini,” tutur Muhaimin.(muj)