Menkes Temukan Daerah yang Sengaja Mengurangi Testing Harian Covid 19

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya menemukan masih ada sejumlah daerah yang mengurangi jumlah testing harian Covid-19 hanya untuk mengejar zona hijau. Padahal itu sangat membahayakan masyarakat.

“Banyak Forkopimda karena mengejar hijau, kuning, merah, oranye, mereka pengennya hijau. Testing disedikitkan, itu (kasus) bisa meledak,” katanya, saat memberikan sambutan dalam launching gebyar vaksinasi Covid-19 dalam siaran virtual, Selasa (18/5/2021).

Budi meminta hal-hal yang demikian tidak dilakukan apalagi virus Covid-19 sudah bermutasi. Justru, katanya, kepala daerah harus terus gencar melakukan testing dan tidak takut angka kasus di daerahnya meningkat. “Apalagi munculnya virus baru, ita harus lebih agresif testing supaya tahu virus corona ada di mana,” ungkapnya.

Untuk itu, Menkes minta Presiden Joko Widodo, serta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) agar menegur kepala daerah yang mengurangi jumlah tes Covid 19.

“Saya sudah bilang ke Pak Presiden, jangan pernah menegur kepala daerah kalau kasus konfirmasinya tinggi, tapi tegur kepala daerah kalau positivity rate tinggi,’. Karena itu pasti kurang testing,” katanya.

Budi juga mengimbau, agar pemerintah daerah tak perlu khawatir jika daerahnya mencatat penambahan kasus positif covid-19 yang cukup banyak. Tetapi dia meminta agar testing dilakukan lebih masif.

“Kasus tinggi enggak apa-apa, saya sudah bilang ke bapak presiden, ke pak Airlangga, pak Doni jangan tegur kepala daerah kalau kasus konfirmasinya tinggi, tapi ditegur kalau positivity rate 20 persen-30 persen itu pasti kurang tesnya,” ungkapnya.

“Pastinya banyak orang-orang sakit bisa menular dan rakyat kita bisa wafat. Lebih baik kita indentifikasi yang benar dan angkanya seperti apa, dan bisa menentukan langkah-langkah. Sehingga kita bisa mengkontrol,” tambahnya.