Sepekan PPKM Darurat, Luhut Klaim Mobilitas Masyarakar Turun 15 Persen

Loading

JAKARTA (Independensi.com) –Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, mobilitas dan aktivitas malam masyarakat menurun hingga 15 persen.

Data penurunan aktivitas masyarakat diperoleh berdasarkan hasil pemantauan melalui Google Traffic, Facebook Mobility dan Indeks Cahaya Malam.

Luhut menyebut, pemantauan mobilitas dan aktivitas masyarakat dilakukan sejak penerapan PPKM Darurat, mulai tanggal 3 hingga 10 Juli 2021.

“Hasil yang kami dapat selama periode 3 sampai 10 Juli, seluruh provinsi Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat pada level 10 sampai 15 persen,” kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (12/7/2021).

Penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat ini belum mencapai target pemerintah. Target pemerintah, PPKM Darurat bisa menurunkan mobilitas dan aktivitas masyarakat hingga lebih dari 20 persen.“Kami berharap satu minggu ke depan mobilitas kegiatan masyarakat semakin turun sesuai harapan kita,” ujar dia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini berharap, sepekan ke depan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan meningkat bersamaan dengan meningkatnya minat masyarakat mengikuti vaksinasi Covid-19. Dengan begitu, angka penambahan kasus Covid-19 bisa ditekan ke angka 30.000 per hari.

Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia konsisten berada di atas 30.000 orang. Bahkan, pada 8 Juli 2021, peningkatan kasus Covid-19 mencapai 38.291 orang dalam waktu 24 jam.

“Kita berharap dengan disiplin kita semua, dengan vaksin program jalan, protokol kesehatan jalan, kombinasi semua ini pada PPKM Daurat, kita akan bertambah baik,” tandasnya.

Pemerintah menerapkan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali sejak tanggal 3 hingga 20 Juli 2021. Kebijakan ini diharapkan bisa menekan laju penularan Covid-19, termasuk varian barunya.