Gandeng TCC, SIG Incar Ekspor Satu Juta Ton Ke AS

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – PT Semen Indonesia Tbk atau yang lebih dikenal dengan sebutan Semen Indonesia Group (SIG) baru saja mengumumkan kerjasama strategisnya dengan investor Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC). Kerjasama tersebut dalam bentuk pelepasan 15,04 persen saham cucu usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), kepada TCC dengan nilai transaksi mencapai US$220 juta, atau senilai Rp3,1 triliun. Dengan menggandeng TCC masuk ke jajaran pemegang saham, SIG tengah berupaya untuk memperluas cakupan bisnisnya ke level internasional.

Salah satu destinasi yang dibidik adalah pasar Amerika Serikat (AS). Tak tanggung-tanggung, perusahaan dengan kode saham SMGR ini berharap dapat mengekspor semen produksinya hingga satu juta ton per tahun ke Negeri Paman Sam tersebut. “Tak hanya (ekspor) ke AS dengan kemungkinan sampai satu juta ton per tahun, lewat kerjasama dengan TCC per Agustus 2021 ini kami juga akan mulai (ekspor) ke Filipina. (Volumenya) Bisa mencapai 200 ribu ton. Selain itu kami juga menjajaki pasar Afrika dan juga Australia,” ujar Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha SIG, Fadjar Judisiawan, dalam konferensi pers, yang dilakukan secara virtual, rabu (4/8).

Tak hanya soal memperluas cakupan ekspor, menurut Fadjar, pihaknya juga akan lebih berkolaborasi dan bersinergi dalam pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Hal ini mengingat teknologi ramah lingkungan yang selama ini dimiliki TCC disebut Fadjar satu level di atas teknologi milik SIG. “Saat ini TCC sedang melangkah ke zero carbon. Jadi kami ke depan juga akan melakukan riset-riset ke arah sana. Beberapa produk ramah lingkungan yang dikembangkan TCC juga cocok digunakan di Indonesia, sehingga kami akan adopsi,” tegas Fadjar.

Sementara itu, langkah SIG untuk menggandeng TCC dalam kerjasama strategis ini juga mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN, Erick Thohir. Menurut Erick inisiatif ini sangat bagus dan menjadi bukti kerja keras SIG dalam merealisasikan semangat transformasinya menjadi BUMN kelas dunia lewat kemitraan strategis, inovasi produk, model bisnis, serta pelayanan sebagai nilai tambah dan daya saing di masa depan. “Meskipun tantangan semakin besar khususnya di masa pandemi Covid-19, SIG telah membuktikan bahwa hal tersebut bukan menjadi halangan untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien. Kesuksesan kerja sama strategis antara SIG dan TCC diharapkan mampu menjadi contoh bagi BUMN dan para pelaku usaha di sektor lain untuk mengembangkan kemampuan dalam mengelola bisnis, menciptakan peluang pertumbuhan, serta bersaing secara global,” ujar erick, dalam kesempatan yang sama.

 

(TSP)