foto istimewa

Kemenhub Sampaikan Belangsungkawa dan Duka Cita Kepada Keluarga Korban Kecelakaan Proyek DDT Jatinegara

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Perhubungan menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam terhadap korban jatuhnya launcher girder proyek double-double track Kereta Api di Jatinegara. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo menyampaikan hal ini mewakili segenap keluarga besar Kementerian Perhubungan.

“Saya mewakili segenap keluarga besar Kementerian Perhubungan, mengucapkan belasungkawa dan perasaan duka yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban insiden kecelakaan launcher girder double-double track jalur kereta yang terjatuh di Jalan Matraman Raya, Jatinegara,” ujar Sugiharjo saat bertemu keluarga korban di RS Polri Bhayangkara Kramat Jati, Jakarta, Minggu (4/2).

“Atas kejadian ini, Kementerian Perhubungan meminta seluruh elemen jasa konstruksi yang terkait dengan pekerjaan sipil proyek pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Untuk Manggarai sampai Jatinegara (Double-Double Track) memberikan perhatian serius terhadap keselamatan dan keamanan konstruksi,” ungkap Sugihardjo lebih lanjut.

Pernyataan Menteri Perhubungan

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR telah bersepakat bahwa segala hal kecelakaan konstruksi termasuk kecelakaan pada konstruksi jalan Kereta Api, atau LRT akan dievaluasi dan diawasi Komite Keselamatan Konstruksi sesuai UU Jasa Konstruksi.

Namun demikian berdasarkan diskusi, hal yang akan direkomendasikan KNKT dengan beberapa unsur Kemenhub kepada Komite Keselamatan Konstruksi sementara ini pada hal secara umum yakni memeriksa kembali safety dan serviceabilty alat berat yang digunakan terutama pesawat angkat dan ungkit. Hasil pemeriksaan harus dibuktikan dengan tulisan dan memastikan menghentikan atau mengganti peralatan dan perlengkapan yang tidak masuk standar.

Kemudian memastikan personil pengawasan melaksanakan fungsi quality assurance dan control dengan benar, dibuktikan dengan mengisi checklist yang lengkap dan benar.

“Kami terus berkoordinasi dan mendukung penyelidikan investigasi kecelakaan dengan menggandeng Komite Keselamatan Konstruksi di bawah Kementerian PUPR,” tutur Sugihardjo.

Sementara itu, korban meninggal dunia akibat launcher girder di lokasi pengerjaan proyek double-double track kereta api di kawasan Matraman Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, yang ambruk, Minggu (4/2/2018) pagi menurut keterangan resmi polisi mencapai empat orang. Kecelakaan tersebut terjadi saat pekerja akan memasang bantalan rel.

Korban empat orang meninggal adalah pekerja dan bukan masyarakat umum. Dua orang meninggal di tempat sedangkan dua orang lagi meninggal di rumah sakit. Saat ini keempat korban meninggal akan dilakukan visum di rumah sakit Polri Bhayangkara, Keramat Jati.

Lalu, satu orang pekerja berhasil menyelamatkan diri. Saat ini ia hanya mengalami shock dan tidak dirawat.

Terhadap korban meninggal dunia akan diuruskan asuransi BPJS Ketenagakerjaan yang segera diproses pengurusan asuransinya oleh pihak kontraktor. Diharapkan 1-2 hari ini dapat selesai dengan nilai pertanggungan sesuai nilai BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp. 122,8 juta. Sambil menunggu proses pencairan santunan maka dari pihak kontraktor memberikan santunan duka cita sebesar 25 juta per orang.

Guna mencegah dan melakukan evaluasi terhadap kejadian maka telah dilakukan rapat koordinasi di kantor proyek di lapangan hari ini (4/2) pukul 11.00 WIB yang dihadiri oleh jajaran Ditjen Perkeretaapian, Staf Khusus Kementerian BUMN, Komisi Keselamatan Konstruksi Kemen PUPR, Direksi Hutama Karya, Balai Teknik Perekeretaapian Jakarta Banten.

Diputuskan dalam rapat Komisi Keselamatan Konstruksi, akan mulai bekerja pada hari Senin (5/2), karena saat ini untuk pengamanan TKP serta pengamanan lebih lanjut dilakukan oleh pihak kepolisian dan di TKP masih terpasang garis polisi. Selanjutnya Binwas Naker juga akan melakukan investigasi lebih lanjut ke lapangan.