Ditopang Anak Usaha Baru, Laba Bersih Garudafood Tumbuh Dua Kali Lipat

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk baru saja merilis laporan keuangan semester I/2021 dengan capaian yang cukup positif. Hal ini setidaknya terlihat dari catatan penjualan, di mana di sepanjang Januari hingga Juni 2021 perusahaan berhasil membukukan nilai penjualan sebesar Rp4.185 miliar. Bila disandingkan dengan nilai penjualan pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp3.914 miliar, terjadi pertumbuhan sebesar 6,9 persen. “Jika dibagi secara pasar, maka (penjualan) di domestik meningkat sekitar tujuh persen dan di pasar ekspor ada kenaikan sekitar 6,1 persen,” ujar Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, Paulus Tedjosutikno, dalam keterangan perusahaan, Kamis (5/8).

Sementara bila dalam hal penjualan pertumbuhan yang terjadi terbilang ‘tipis’, hal lebih menggembirakan terjadi dalam hal capaian laba bersih. Pada periode Semester I/2021 perusahaan dengan kode saham GOOD ini berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp232 miliar. Capaian tersebut terhitung tumbuh hingga dua kali lipat dibanding torehan laba bersih pada periode saham tahun lalu, yang tercatat masih sebatas Rp115 miliar. “Kenaikan ini salah satunya dipengaruhi oleh kontribusi penjualan dari entitas anak usaha yang baru kami akuisisi pada Oktober 2020 lalu, yaitu PT Mulia Boga Raya Tbk. Di mana pada semester I/2021 mereka mampu tumbuh sebesar 16,8 persen dibanding periode sama lalu,” tutur Paulus.

Dengan berbagai catatan positif tersebut, GOOD pun seolah melawan tren pelemahan yang banyak diderita oleh berbagai sektor industri seiring dengan adanya pandemi COVID19 yang secara langsung meruntuhkan daya beli masyarakat secara umum. Hal itu diantaranya, lantaran pemerintah dianggap cukup sigap dalam berupaya mendukung ketahanan industri dan bisnis nasional melalui sejumlah stimulus dan pelonggaran kebijakan guna memberi ruang para pelaku usaha untuk dapat bertahan di tengah tekanan pandemi. “Kami mengapresiasi penuh dengan adaya stimulus dari pemerintah yang sangat membantu. Namun di Semester II/2021 ini tantangan kami yakini juga belum akan surut. Misalnya dengan adanya gelombang kedua pandemi yang cukup besar. Karena itu, kami selaku industri mendukung penuh upaya percepatan penanganan pandemi yang salah satunya berupa pembentukan herd immunity melalui program vaksinasi,” ungkap Paulus.

(TSP)