JAKARTA (Independensi.com) – Supaya masyarakat mampu berdaulat dan mandiri mencegah pandemik Covid-19, drh. Indro Cahyono memberikan saran untuk melepas virus di rongga hidung dan mulut dengan cara mencuci hidung dan meminum ramuan 131 untuk mengatasi gejala infeksi Covid19. Hal itu diungkapkannya saat menjadi narasumber pada Konferensi Nasional Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) tentang ‘Perlindungan Diri Menghadapi Covid-19’ melalui zoom meeting, yang dibuka langsung oleh Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Jumat (27/8/2021).
“Pencegahannya dilakukan rutin setiap dari luar dan pulang rumah kemudian mencuci hidung menggunakan air garam krosok non yodium 1%. Bagi yang sakit, minum ramuan 131, 1 jahe + 3 serai + 1 lengkuas. Setiap orang mudah melakukannya,” ujar Indro.
Menurut dokter hewan yang sudah melaksanakan penelitian berbagai virus termasuk Covid 19 selama 16 tahun terakhir ini, hal yang dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat adalah edukasi tentang kekuatan dan kelemahan virus, cara penularannya serta perbedaan terpapar dan terinfeksi Covid 19.
Dijelaskannya, yang mesti dilakukan orang dalam kondisi sehat agar tidak terpapar virus yaitu meracik satu sendok garam kasar tanpa yodium dicampur dengan satu liter air mineral. Larutan ini digunakan untuk mencuci hidung. Inilah yang disebut air garam 1 persen.
ʺCara mencuci hidung, kepala posisi telungkup lalu air garam dimasukkan ke hidung melalui pipet, dan akan keluar ke lubang sebelahnya. Mengenai berapa kali dilakukan, tergantung kondisi. Misalnya, ketika baru menjenguk pasien, sepulang ke rumah langsunflah cuci hidung. Tidak mesti setiap hari. Virus ini akan mati dan keluar dari hidung. Mulut dapat juga dikumur dengan air garam juga,” ungkapnya.
Kemudian, hal yang dapat dilakukan bagi orang yang terinfeksi COVID-19, bisa dengan membuat ramuan 131 berupa 1 jari jahe, 3 batang serai dan 1 jari lengkuas. Ini ditumbuk kasar, lalu dimasak pada satu liter air mendidih selama 10 menit. Di minum pagi dan sore.
“Kalau kondisi sehat, untuk mencegah paparan dengan cuci hidung. Sudah sejak dahulu para dokter menggunakan metode cuci hidung dengan air garam pada pasien. Namun, kalau sakit terinfeksi maka minumlah ramuan 131,” kata Indro.
Walau berbagai tantangan yang dihadapi, Indro Cahyono tetap semangat mensosialisasikan agar rakyat berdikari dan berdaulat dalam menghadapi Covid 19.
Cuci hidung dan kumur dengan air garam ini aman dan tidak membahayakan paru-paru dan menimbulkan iritasi pada hidung jika dikerjakan dengan benar.
Disinggung mengenai proses penularan drh. Indo memaparkan bahwa hanya orang yang sudah terinfeksi kemudian sakit yang dapat menularkan virus. Sedangkan yang baru terpapar sebagai OTG tidak sakit tidak akan menularkan virus.
ʺPerbedaan terpapar dengan terinfeksi adalah, pada yang terpapar atau OTG virus hanya menempel di hidung dan belum tentu sakit. Sedangkan terinfeksi berarti virus telah masuk ke dalam tubuh. Jadi, yang menularkan penyakit hanya yang sakit yang di dahului oleh demam,ʺ jelasnya.
Tujuan mensosialisasikan ini semua menurutnya bukan untuk melawan regulasi yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah melainkan mengupayakan rakyat bisa mandir mengatasi penyakit virus tanpa kepanikan.
“Saya tidak mau melawan siapapun. Saya hanya mau hidup normal. Jikalaulah ada orang yang menganggap ini benar silahkan ikuti. Jika tidak, tidak ada paksaan. Saya selalu percaya bahwa penyakit ini bisa diatasi,” kata drh. Indro.
Sebelumnya, Konferensi Nasional DKR Jumat (20/8) bertemakan ‘Pandemi dan Bioterorisme’. Rangkaian Konferensi Nasional DKR berikutnya akan diadakan setiap minggu dalam bulan ini membahas beberapa tema penting saat ini yaitu, Tentang Hak dan Kewajiban Rakyat Dalam Hukum Ditengah Pandemi’, ‘Tentang Menjaga Imunitas Tubuh Dengan Gizi dan Nutri Sederhana’, dan “Tentang Ancaman Megathrust dan Tsunami.