JAKARTA (Independensi.com) – Tak hanya membawa dampak buruk terhadap perekonomian secara keseluruhan, pandemi COVID19 juga mengubah ‘wajah lain’ industri jasa keuangan secara cukup signifikan. Salah satunya dalam hal transaksi digital yang justru meningkat pesat seiring dengan keterbatasan mobilitas masyarakat selama pandemi. Fenomena ini juga dirasakan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang per Juni 2021 transaksi internet bankingnya tercatat tumbuh sekitar 33 persen, dari semula 750 juta transaksi menjadi satu miliar transaksi secara nasional. Setali tiga uang dengan itu, transaksi mobile banking BCA pada periode yang sama juga melonjak 66 persen, dari semula 1,41 miliar kali pada semester I/2020 menjadi 2,35 miliar kali pada semester I/2021 lalu.
Yang menarik, meski lonjakan transaksi tersebut tentunya berbanding lurus dengan ‘cuan’ yang bakal didapat oleh perusahaan, persoalan keamanan data nasabah menjadi isu lain yang juga turut mencuri perhatian. Hal itu juga diakui oleh Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. “Dengan tren peningkatan transaksi digital, memuat kami semakin memprioritaskan masalah keamanan data nasabah. Kami ada anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) khusus untuk penguatan teknologi informasi, rata-rata sekitar Rp5 triliun per tahun,” ujar Jahja, dalam sebuah diskusi virtual dalam rangka memperingati Hari Pelanggan nasional, Minggu (5/9).
Penguatan keamanan di sektor teknologi informasi ini, menurut Jahja, wajib dilakukan seiring semakin intensnya aktivitas interaksi antara nasabah dengan pihak bank yang dilakukan secara digital. Pola interaksi baru ini disebut Jahja memiliki karakteristik dan juga kebutuhan penanganan yang sangat jauh berbeda dibanding interaksi nasabah dengan pihak bank secara langsung. “Risiko kejahatan teknologi juga demikian tinggi. Karena itu kami dari perbankan juga tidak boleh lengah, sehingga azas prudentialitas dan trust nasabah ke perbankan yang selama ini sudah sangat bagus dapat tetap terjaga,” tutur Jahja.
Sejauh ini, Jahja mengklaim telah melakukan banyak sekali inovasi baru yang mengikuti dengan teknologi terbaru yang ada di dunia teknologi informasi perbankan dan jasa keuangan secara luas. Salah satunya adalah penggunaan layanan haloBCA Apps. “Pengembangan sistem keamanan TI di BCA dilakukan dengan tujuan untuk melindungi keamanan data dan memastikan sistem TI dapat selalu siap melayani transaksi nasabah, termasuk menangkal dan mengantisipasi cyber-crime serta potensi fraud,” tegas Jahja.
(TSP)