JAKARTA (IndependensI.com) – The Local Market, pameran dan bazar brand lokal Indonesia yang dinisiasi Ku Ka, sudah berakhir. Diselenggarakan dua hari (27-28 November 2021) di Jakarta, acara bertema Holiday Market ini berhasil membukukan transaksi ratusan juta dalam waktu dua hari dari hasil penjualan 32 brand lokal yang terlibat.
“Kami belajar dari tahun ke tahun menjalani The Local Market. Setiap tahun jumlah transaksinya kian meningkat. Kami rasa mempertemukan para makers kepada calon pembeli adalah strategi yang tepat untuk menyampaikan proses pembuatan dan cerita-cerita lain di balik produknya, yang mungkin tidak bisa tersampaikan dengan baik jika diwakili sales promotions,” kata pendiri Ku Ka dan The Local Market, Titonius Karto.
“Ditambah masyarakat bisa menilai langsung kualitas produk. Untuk itu proses kurasi juga menjadi bagian penting, sehingga produk lokal yang ditampilkan tidak diragukan. Bounce rate-nya tidak tinggi.” ujarnya.
Andre, pemilik Labuan, menceritakan pengalamannya di The Local Market. “Di The Local Market ini visitorsnya beragam, ada orang Jepang, Eropa. Beda sama kalo kita ikut pameran di Bandung. Kita juga dapat feedback dan insight banyak, karena pengunjungnya banyak bertanya,” kata Andre pemilik produk pakaian asal Bandung itu.
Labuan merupakan produk pakaian berbahan dasar linen dengan kisaran harga Rp300.000 hingga Rp600.000.
”Kita kira-kira 30-an transaksi dalam dua hari ini. Ada juga yang beli dua hari berturut-turut. Kemarin beli celana sama atasan, terus tadi dateng lagi udah pake baju yang dibeli kemarin dan beli lagi hari ini. Seneng sih!” ujar Andre.
The Local Market selama ini diadakan dua kali dalam setahun, sebagai strategi dari Ku Ka untuk terus mempromosikian produk lokal Indonesia di negara sendiri, selain melalui platform onlinenya. Diharapkan produk lokal Indonesia bisa semakin maju baik dari segi profit dan kualitasnya.