Sayyid Muhammad Fadhel Abbas Al Habsyi saat bertanding dalam Kejuaraan Pencak Silat Tangerang Selatan Cup ke-2 Tahun 2021.

Keluarga Atlet Sayyid Muhammad Fadhel Abbas Al Habsyi Kecewa Wasit Kejuaraan Pencak Silat Tangsel Cup 2 – 2021

Loading

TANGERANG (Independensi.com) – Keluarga Sayyid Muhammad Fadhel Abbas Al Habsyi (Abbas) salah satu atlet pencak silat, merasa kecewa dengan hasil Kejuaraan Pencak Silat yang diselenggarakan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Tangerang Selatan Cup ke-2 Tahun 2021.

Pasalnya kejuaraan yang diselenggarakan pada 26-28 November 2021 itu, wasit yang memimpin jalannya pertandingan dianggap tidak fair play. Karena, ada ketentuan yang dilanggar oleh atlet saat bertanding seolah dibiarkan tanpa diberi peringatan.

Hal tersebut, disampaikan Ibrahim Al Habsyi ayah dari Abbas salah seorang atlet yang berasal dari Perguruan Pencak Silat Canda Birawa yang dicurangi saat bertanding. Namun, wasit sebagai juru pengadil tidak melakukan tugasnya dengan baik.

“Dalam pertandingan itu, anak saya yang bernama Sayyid Muhammad Fadhel Abbas Al Habsyi (Abbas) dipukul wajahnya. Padahal dalam aturan pertandingan, dilarang memukul wajah,” ucapnya menirukan kata Nana Pelatih yang membina anaknya.

Memang saat kejuaraan berlangsung lanjut Ibrahim Al Habsyi dirinya tidak mengetahui sendiri peristiwa yang dialami anaknya. Namun, berdasarkan cerita dari pelatih anaknya saat ia tanya melalu pesan singkat elektronik Whatsapp (WA).

“Yang menjadi persoalan disini, setelah anak kami dipukul wajahnya. Kemudian pertandingan dihentikan dan dokter yang memeriksa kondisi anak saya memutuskan pertandingan agar tidak dilanjutkan. Anehnya, wasit malah memenangkan pihak yang melanggar,” ungkapnya.

“Seharusnya musuh anak kami dikasih peringatan, karena melakukan pelanggaran atau telah melanggar ketentuan saat bertanding. Ini kan pertandingan seni bela diri pencak silat bukan tinju bebas,” katanya dengan nada geram, Senin (29/11).

Ibrahim Al Habsyi menambahkan bahwa pelatih anaknya sempat melayangkan protes kepada wasit dan pihak penyelenggara kejuaraan tersebut. “Pelatih anak saya sempat cerita ke saya sudah protes keras langsung ke ketua pertandingan. Tapi mereka, wasit juri dan ketua pertandingan mendengar langsung dari dokter bahwa Abbas tidak bisa dilanjutkan lagi pertandingannya hingga harus dihentikan,” tutur Ibrahim menirukan cerita Nana masih dalam WA.

“Saya bilang kenapa sepihak? Ini murni bukan kesalahan atlet dalam hal ini anak saya. Harusnya dikasih peringatan untuk lawan Abbas, yang memukul muka lawan harus dapat teguran dan pengurangan nilai, kok ini malah dianggap tidak melanggar bahkan ditetapkan jadi pemenang,” sambung dia.

Dalam kejadian itu, Pelatih anak saya pun langsung bergegas menghampiri meja panitia dengan membawa rekaman pertandingan antara Abbas dan lawannya. Sebab dalam rekaman divideo terlihat bagaimana si lawan memukul wajah Abbas.

“Untuk persoalan ini, kami bakal mengadukan pertandingan yang tidak mengedepankan sikap fair play baik dari atlet apalagi wasit ke pihak yang membawahi atau membidangi olahraga Pencak Silat,” tegas Ibrahim.

“Bila kami rasa perlu, agar semangat wasit bisa bersikap adil dan fair play tetap bisa dijunjung tinggi para atlet yang sedang bertanding. Tidak menutup kemungkinan persoalan ini, akan saya gulirkan ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) maupun ke pengurus IPSI Kota Tangerang Selatan, IPSI Provinsi Banten, hingga ke IPSI pusat,” tandasnya.

“Tujuan utama kami, bukan berniat menjatuhkan nama baik kejuaraan yang telah digelar. Tetapi, kami tidak mengingankan hal yang dialami anak saya juga terjadi ke atlet lainnya. Sehingga, olahraga yang mengedepankan semangat fair play selalu diterapkan dalam setiap pertandingan,” pungkasnya. (Can)

3 comments

  1. Bagaimana mungkin bisa tangsel melahirkan atlit yg berkualitas bila penyelenggaraan ajang kejuaraan nya menugaskan wasit yg tidak profesional..

  2. IPSI Banten dan IPSI Pusat beserta Menpora harus benar memperhatikan hal ini, jangan dianggap sepele. Buktikan fair play dan sportifitas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semangat Sayid Muhammad Fadhel Abbas. Yang terbaik untukmu

  3. Laporin aja ke polisi biar diperiksan itu wasit dan juri2nya..
    Gimana mau maju pencak silat klo penyelenggara tidak bersikap jujur dan adil

Comments are closed.