Kapal pembersih sampah di Kali Bekasi, Kota Bekasi Jawa Barat. (ist)

Normalisasi Kali Bekasi Cegah Banjir dan Pendangkalan

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Guna menghindari banjir dan pendangkalan di Kali Bekasi, pemerintah pusat bersama Pemkot Bekasi segera melakukan normalisasi. Pelaksanaan normalisasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kini, Pemkot Bekasi melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), Kecamatan Bantargebang, dan Bagian Kerja Sama, telah berkoordinasi membahas perizinan serta pekerjaan buangan tanah dan lumpur.

Dibahas juga tindak lanjut aksi hingga kesepakatan perjanjian kerja sama Pemkot Bekasi dengan pelaksana  PT Arta Nusa Gemilang.  Teknis pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan antara lain material urugan dikeruk dengan alat ponton dan ekskavator, kemudian dilakukan proses pengirisan lalu akan dibawa dengan dump truck.

Sementara di area lokasi akan disediakan alat perataan dan pemadatan untuk cut and fill dengan tetap mempertimbangkan antisipasi genangan dan banjir berupa pembangunan saluran di sisi kanan kiri.

Untuk memperlancar program tersebut, Pemkot Bekasi melalui Dinas Perhubungan Kota Bekasi, akan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas rute pengangkutan disposal atau lumpur Kali Bekasi dari Cipendawa menuju TPU Sumur Batu, Bantargebang, sebagai titik pembuangan.

Kendaraan yang membawa lumpur  beroperasi pukul 22.00-05.00 WIB untuk menghindari kepadatan lalu lintas. Rute pengangkutan disposal melewati Jalan Cipendawa Baru, Jalan Raya Narogong Siliwangi, dan Jalan Pangkalan 2, ujar Kabag Humas Pemkot Bekasi, Sayekti Rubiah, Senin (13/12/2021).

Program normalisasi Kali Bekasi dilakukan  membantu Pemkot Bekasi menangani banjir akibat luapan Kali Bekasi, terlebih jika ada banjir kiriman dari Kabupaten Bogor. Pemkot Bekasi, juga terus mengoperasikan Kapal Penyapu Sampah di aliran sungai tersebut. Kapal merupakan bantuan dari pihak swasta. (jonder sihotang)