Gok disi hansang nang eme nang bawang
Rarak do pinahan di dolok i
Gok disi hansang nang eme nang bawang
Rarak do pinahan di dolok i_ (banyak tanaman kacang, padi maupun bawang serta ternak). Demikian sepenggal lirik lagu Pulo Samosir yang terkenal dengan keindahan serta tanaman dan ternaknya.
Syair lagu yang menunjukan potensi Pulau Samosir dahulu seakan saat ini mulai sirna dan hampir hilang.
Samosir yang memiliki potensi besar dalam bercocok tanam dan peternakan, namun untuk saat ini masih banyak hal-hal yang kurang diperhatikan dalam segi sosial beternak, ekonomi dan lingkungan (Kamis, 10/02/2022)
Menurut Romaulina br. Naibaho seorang pemudi yang ke sehari-harinya bekerja sebagai bidan di salah satu klinik di kota Pangururan yang juga senang dengan beternak, peternakan di samosir masih tergolong peternakan tradisional, karena banyak masyarakat yang masih menggunakan sistem peternakan tradisional.
“Kalau sistem peternakan yang saya bahkan kebanyakan masyarakat Samosir yang beternak masih melakukan sistem tradisional misalnya ternak kerbau itu harus diparmahan dan sistem kawinnya pun masih alami, yang seharusnya bisa dilakukan kawin suntik.” kata Romaulina br Naibaho yang kesehari-hariannya bidan di salah satu klinik di kota Panguruaran.
Dia juga menambahkan agar peran aktif dari pihak pemerintah khususnya dinas terkait melakukan sosialisasi tentang bagaimana beternak yang baik.
“Saya berharap agar peran pemerintah dalam hal ini dinas terkait, lebih ekstra melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang bagaimana beternak yang baik, ya misalnya pemberian vitamin, vaksin dan kesehatan ternak tersebut.” tambahnya.
“Harapan saya kerja sama pihak pemerintah serta melibatkan pihak swasta dalam peningkatan peternakan di Samosir.” lanjutnya sambil menutup diskusi.(Carter Silverius Sitanggang)