PEKANBARU (Independensi.com) –Mario Tamba menangis meraung-raung, begitu melihat seekor harimau Sumatera berjalan santai masuk halaman rumahnya.
Sambil menangis, Mario minta tolong dengan menyebut, tolong kami oppung,,kasihani kami oppung,,,(biasa warga menyebut harimau sebagai datuk, dan dalam bahasa Batak dipanggil oppung – red).
Dalam video yang beredar di media sosial warga setempat berdurasi 2 menit 50 detik, Mario Tamba bersama istri dan 1 orang anaknya, hanya bisa pasrah, bertahan didalam rumah yang terbuat dari papan.
Dalam video terdengar, Mario menangis meraung-raung minta tolong dalam bahasa batak. “Asima roham oppung,,, oppunghu,,,,tolong hami oppung,,, martondi do ho oppung,,, tolong hami,,”
“(Kasihani kami datuk,,,,datuk,,, tolong kami datuk,,, datuk juga punya roh,,, tolong kami–red),” Mario juga minta tolong pada Tuhan, agar melindungi mereka dari mara bahaya.
Demikian kutipan suara Mario Tamba yang terekam dalam video dan beredar di media sosial warga Desa Tasik Tebing Serai KM 68 – Kecamatan Tualang Mandau – Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Kemunculan seekor harimau Sumatera didepan rumah Mario, dikabarkan pada hari Selasa (12/4) sore menjelang buka puasa.
Awalnya, empat (4) ekor ayam sibuk berkotek-kotek sambil berjalan mundur, dan seekor anjing terus menggonggong sambil mundur, seperti ketakutan.
Mario Tamba dan istrinya, menangis histeris, begitu melihat seekor raja hutan melintas didepan rumahnya.
Suara lelaki dalam video yang belakangan diketahui bernama Mario Tamba itu, kedengaran hanya menangis meraung-raung dan minta tolong.
Sedangkan suara wanita memanggil nama Randy, kurang jelas diketahui apakah nama anaknya si Randy atau bukan.
Saking takutnya, keluarga Mario hanya mengurung diri didalam gubuk terbuat dari papan susun sirih itu.
Baru sekitar pukul 19 Wib, Mario Tamba dan keluarganya berhasil keluar dari pondoknya setelah di evakuasi warga setempat.
Dari video yang saat ini telah beredar luas ditengah warga, masyarakat merasa ketakutan, karena teror sibelang.
Mereka meminta pihak BKSDA, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan aparat desa lainnya, agar bergerak cepat menghalau harimau Sumatera dari daerahnya.
Apalagi belum lama ini tidak jauh dari lokasi kejadian, yaitu di Seberang Pulau Padi sekitar Km 68 Desa Tasik Serai Kecamatan Tualang Mandau, seorang petani bernama Indra, tewas, diduga diserang harimau.
Saat ini, suasana kampung mencekam, warga takut akibat sibelang yang diduga 2 ekor itu, terus melakukan teror, masih berkeliaran di sekitar kampungnya.
Plt Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau Fifin Arfiana saat dihubungi melalui telepon selulernya Rabu, (13/4) mengatakan, saat ini pihaknya sedang menuju lokasi munculnya satwa buas dilindungi tersebut. Menurut Fifin, tim akan memasang box trap di lokasi.
“Tim sudah menuju lokasi, tadi malam sudah dilakukan persiapan personel dan peralatan,” kata Fifin.
Menurut Fifin, daerah Desa Tasik Serai KecamatanTualang Mandau itu, hingga saat ini masuk kawasan Hutan Swaka Marga Satwa Giam Siak Kecil.
Kawasan itu hutan yang di lindungi dan merupakan lokasi habitat Harimau Sumatera.
Namun jika dilihat secara kasat mata, saat ini, hutan lindung Giam Siak Kecil itu, sebagian besar sudah berobah fungsi menjadi areal perkebunan.
“Kami tidak mau menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini, namun begitulah kenyataannya,” kata Fifin.
Sementara Kapolsek Pinggir Kompol Meitertika mengatakan, bahwa lokasi dalam video itu berada di Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Tualang Mandau Kabupaten Bengkalis,Riau.
Belum lama ini juga seorang petani di daerah itu bernama Indra, korban tewas diterkam harimau.
Korban tewas pada 6 April 2022 dengan kondisi mengenaskan, tubuh terpisah dengan kepala, dan setelah itu juga seekor anjing ditemukan tewas, kata Kapolsek.
(Maurit Simanungkalit)