BEKASI (IndependensI.com)- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, terus meningkatkan kapasitas produksi air bersih untuk melayani masyarakat. Hal itu diwujudkan dengan pemancangan tiang pertama pembangunan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) Tanah Merah di PDAM Cabang Lemahabang, Kabupaten Bekasi, Rabu (21/6/2022).
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru tersebut dilakukan bekerjasama dengan PT PP Tirta Tanah Merah di Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi dengan kapasitas produksi 200 liter per detik.
Saat itu pun, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan melakukan pemancangan tiang pertama bangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Tanah Merah bersama Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim didampingi Direktur Teknik Johny Dewanto, dan Direktur Usaha Maman Sudarmam, bersama Direksi dan Komisaris PT PP Tirta Tanah Merah Satya Priambodo.
Sinergitas
“Pagi ini, kita menggelar acara yang sangat penting yaitu pemancangan tiang pertama SPAM Tanah Merah atas kerja sama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dengan PT PP Tirta Tanah Merah,. Ini merupakan sinergitas BUMN dan BUMD membangun negeri,” kata Dani Ramdan.
Disebutkan, pembangunan SPAM Tanah Merah ini sangat penting bagi masyarakat yang ada di Kampung Tanah Merah, Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi dalam penyediaan dan pelayanan air bersih.
Cakupan pelayanan air bersih di Bekasi, masih rendah sekitar 40 persen dari jumlah penduduk. Akibat keterbatasan air bersih, dan ada masyarakat terpaksa mengonsumsi air kurang baik, dapat berdampak pada kesehatan seperti meningkatkan angka
Stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atas kehidupan anak yang berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia
Di Bekasi, kata Dani, PDAM Tirta Bhagasai Bekasi baru melayani kebutuhan air bersih sekitar 40 persen dari masyarakat Kabupaten Bekasi. Selebihnya, masyarakat mencari sendiri air bersih.
“Bahkan, sempat viral di video ada masyarakat yang menggunakan air kali atau sungai yang sudah hitam di Kabupaten Bekasi. Sudah 70 tahun lebih merdeka, masih ada masyarakat yang menggunakan air kali yang kotor untuk keperluan sehari-hari. Ini sangat memperihatinkan dan harus segera dicari solusinya,” ucapnya.
Dani mengakui kendala yang dihadapi PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dalam menyediakan air bersih kepada masyarakat antara lain kapasitas PDAM dalam membangun SPAM dan jaringan pipa yang membutuhkan biaya besar serta ketersediaan air baku.
Alasan mengapa kapasitas produksi PDAM rendah, pertama karena modal. Penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak sesuai dengan kebutuhan. Padahal, air bersih ini merupakan kebutuhan utama masyarakat agar bisa hidup layak.
Maka, salah satu solusinya karena penyertaan modal pemda terbatas, adalah dengan membangun kemitraan atau kerjasama pihak pengusaha swasta ataupun perusahaan negara seperti Badan Usaha Milik Nasional (BUMN). Itulah yang kita lakukan hari ini, tandas Dani.
Pemkab Bekasi tegas Dani, mendorong kerja sama antara PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dengan pihak ketiga yakni PT PP Tirta Tanah Merah, untuk bisa meningkatkan kapasitas produksi air bersih melalui investasi SPAM dan jaringan pipa kepada masyarakat.
Pemancangan tiang pertama pembangunan SPAM PT PP Tirta Tanah Merah, baru dapat dilakukan setelah berproses selama empat tahun lamanya.
Direktur Operasi PT PP Satya Priambodo melaporkan, nantinya SPAM Tanah Merah ini beroperas dengan kapasitas 200 liter per detik yang dilengkapi reservoir glass fused steel kapasitas tampung 3.500 meter kubik (m3). Sistem pengoperasian secara otomatis menggunakan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) sehingga proses pengolahan air minum dapat dipantau setiap saat, 24 jam per hari, secara real time.
Proses pembangunan IPA Tanah Merah ini, ditargetkan satu tahun. Maka, Juli 2023, sudah berproduksi tambah Direktur PT PP Tirta Tanah Merah Aan Hadi Wibowo.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim menjelaskan, saat ini cakupan pelayanan air bersih di Bekasi oleh PDAM yang dipimpinnya, baru 40 persen. Tahuj 2023 akhir perencanaan bisnis PDAM ini, ditargetkan cakupan pelayanan 60 persen.
Sementara IPA Tanah Merah yang kapasitas produksinya 200 liter per detik, nantinya mampu melayani sekitar 16.000 sambungan langganan (SL) atau sekitar 200.000 jiwa. Sebab, seputar lokasi IPA Tanah Merah, kini tumbuh perumahan-perumahan baru.
Adapun sistem kerjasama antara PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dengan PT PP Tirta Tanah Merah, selama 20 tahun dengan bangun guna serah atau Build Operation and Transfer (BOT). (jonder sihotang)