JAKARTA (Independensi.com) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau Semen Indonesia Group (SIG) terus memantabkan posisinya sebagai pemain utama di industri dalam negeri. Dengan aktivitas perekonomian nasional yang mulai kembali menggeliat pasca pandemi COVID-19, juga terasa di sektor konstruksi dan infrastruktur, yang membuat permintaan pasar kembali meningkat signifikan.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa pada 2021 lalu SIG berhasil mencatatkan total pendapatan sebesar Rp34,96 triliun. Moncernya kinerja pendapatan ditopang oleh peningkatan volume penjualan sebesar 1,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari semula 39,85 juta ton pada 2020 menjadi 40,47 juta ton pada tahun 2021 lalu.
“Di tengah tantangan persaingan industri bahan bangunan yang semakin ketat dan juga kenaikan harga batubara yang signifikan, SIG mampu melalui tahun 2021 dengan pencapaian kinerja penjualan yang baik. Volume penjualan meningkat, terutama dari bertumbuhnya penjualan regional seiring aktivitas ekonomi yang mulai menggeliat di berbagai negara tujuan ekspor,” ujar Vita, dalam keterangan resminya, Selasa (28/6/2022).
Tren kinerja yang positif tersebut, menurut Vita, terus berlanjut hingga triwulan I/2022, di mana SIG berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp498,55 miliar. Catatan tersebut terhitung naik 10,72 persen dibanding capaian laba pada periode sama tahun 2021 yang masih sebesar Rp450,26 miliar.
“Untuk (kinerja) triwulan I/2022, kenaikan laba lebih ditopang oleh pertumbuhan volume penjualan domestik sebesar 1,6 persen, menjadi 7,4 juta ton. Ini sejalan terus tumbuhnya permintaan nasional, serta fokus utama SIG pada pasar domestik,” tutur Vita.
Meningkatnya permintaan dalam negeri ini, menurut Vita, membuat pendapatan SIG terdorong naik menjadi Rp8,14 triliun, dari hanya Rp8,08 triliun pada triwulan I/2021. Meski diakui ada tekanan dari kenaikan harga pasar batu bara dan energi, namun Vita mengklaim pihaknya masih mampu menjaganya dengan baik dengan menekan komponen biaya-biaya lainnya.
Sementara itu, sejalan dengan tren kinerja yang moncer, SIG juga berhasil menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyetor dividen terbesar ke negara. Sebagaimana telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021, dari laba bersih perusahaan yang sebesar Rp2,021 Triliun. sebesar 50,66 persen diantaranya, atau setara Rp1,024 triliun, dimanfaatkan sebagai dividen tunai perusahaan.
“Atas nilai pembagian dividen tersebut, SIG tercatat masuk dalam 10 besar perusahaan BUMN yang menyumbang dividen saham bagi pemerintah Indonesia, yaitu setara 51,01 persen kepemilikan saham, atau sebesar Rp522,34 miliar,” tegas Vita.