JAKARTA (Independensi)- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Abdy Yuhana mengungkapkan, Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki letak geografis strategis karena berada dititik persilangan antar benua dan samudera.
Hal itu memposisikan Indonesia sebagai perlintasan budaya dan peradaban dunia.
“Dalam pandangan Stephen Oppenheimer, terjadi konsentrasi manusia prasejarah dalam lingkungan geografi, klimatologi dan kekayaan alam Nusantara yang melimpah. Hal itu menjadi alasan mengapa Nusantara khususnya daratan Sunda yang menjadi bagian tak terpisahkan dari daratan Asia Tenggara, merupakan pelopor cikal bakal peradaban di muka bumi.” ungkap Abdy Yuhana dalam buku Rute Indonesia Raya.
Bahkan, lanjut Anggota DPRD Jawa Barat itu, Bung Karno sebagai pendiri bangsa, berpandangan bahwa kebudayaan yang ada di Indonesia tergolong kebudayaan purba.
” Bung Karno juga mengemukakan, bahwa kejayaan Nusantara menjelma dalam kehadiran dua imperium besar, yakni pada abad ke-9 saat kejayaan kerajaan Sriwijaya, dan di abad ke-14 ketika jaman kerajaan Majapahit,” ujar Abdy dalam bukunya itu.
Dibawah kedua imperium ini, Nusantara diintegrasikan sebagai kesatuan suatu negara.
Sriwijaya diketahui menguasai sebagian besar Sumatera.
“ Sementara Majapahit dikenal kemakmurannya yang menguasai ilmu tinggi sehingga menjadi sumber pengetahuan bagi seluruh dunia beradab,” ungkap Abdy. (Hiski Darmayana)
One comment
Comments are closed.