Foto : Bangunan disepajang Jalur Pantura Deandels Manyar Gresik Jawa Timur, yang bakal direlokasi dampak proyek pelebaran jalan.

Terdampak Proyek Pelebaran Jalan, Pedagang Tak Menolak Direlokasi

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Proyek pelebaran Jalur Pantura Deandels diwilayah Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, molor dari jadwal perncanaan awal. Pasalnya, hingga kini rencana relokasi bangunan yang berada disepanjang tirik pembebasan belum dilaksanakan.

Padahal, sebelumnya proyek nasional itu ditarget bulan Agustus lalu sudah dimulai pengerjaannya. Namun, belum tanda-tanda akan ada penertiban bangunan untuk relokasi.

Bahkan, bangunan warung atau kios yang terletak dititik proyek pelebaran jalan masih terlihat beraktivitas seperti biasanya. Rencananya, relokasi itu menunggu tempat relokasi selesai dibangun.

Bahkan, ratusan bangunan baik berupa toko klontong, kios maupun warung kopi (warkop) yang menempati lokasi pembebasan masih tetap beraktifitas seperti biasa dan tidak ada yang ditutup.

Salah satu pedagang yang berada dikawasan Jalan Manyar, Suhan mengatakan dirinya masih berjualan seperti biasa dan belum berinisiatif pindah. Karena, belum ada sosialisasi tentang relokasi setelah dulu perna dikumpulan bersama Bupati di Kantor Kecamatan Manyar.

“Belum ada pengumuman dan sosialisasi lagi ke kita, setelah pertemuan dengan Bupati di Kantor Kecamatan Manyar dulu,” ujarnya, Kamis (8/9).

Ditanya apakah dirinya keberatan kalau direlokasi, Suhan mengaku tidak masalah jika dipindah ketempat yang dianggap lebih layak.

“Bangunan ini saya sewa, makanya saya tetap berjualan karena belum ada informasi lanjutan soal relokasi. Kalau tempat yang baru bagus dan enak, saya juga mau menyewa lagi,” ucapnya.

Sementara di lokasi relokasi yang berada dilapangan Desa Sidomukti Manyar, tampak aktivitas pembangunan stand sebagai penganti bangunan yang terdampak proyek pelebaran jalan terus dikebut. (Mor)