JAKARTA (IndependensI.com) – Upaya penanggulangan risiko bencana terus dilakukan dan ditingkatkan. Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dengan didukung dana dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di wilayah yang berisiko terjadi bencana. Kegiatan berupa penyuluhan dan pelatihan kesiapan dalam menghadapi bencana kepada siswa sekolah menengah pertama pada Senin (15/08/2022).
Pengabdian masyarakat ini dipimpin dosen FIK UI Ns. Ice Yulia Wardani, SKp, M.Kep, Sp.Kep.J., bersama dosen FIK UI yang lain, yaitu Dr. Tuti Nuraini, S.Kep., M.Biomed, Poppy Fitriyani, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom. Mahasiswa yang ikut serta antara lain Asma Mabrukah, Ghini Alfikra, Tazkia Imanda, Tiara Nurjanah, Tiara Azzahra, Nusaibah Meili Karimah, Maisya Putri Nibenia, Hasna Khairunnisa, Asy-Syifa Khoirunisa, dan Nadya Ahyani.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan sekitar 65 siswa di SMPN 3 Labuan yang terletak di desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Mengusung tema “Remaja Siaga Tanggap Bencana (Rasatana)”.
Remaja menjadi sasaran yang tepat untuk mengembangkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana karena memiliki rasa keingintahuan yang tinggi untuk terus meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku. Tim Pengmas FIK UI membawa 3 topik sebagai bahasan utama, yaitu Mitigasi Bencana, Bantuan Hidup Dasar (BHD), dan Tata Cara Pemilihan Berita Hoax. Pada kegiatan tersebut, tidak hanya dilakukan dengan pemaparan materi tetapi juga demonstrasi langsung dari Tim Pengmas FIK UI.
Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang termasuk kawasan pesisir dengan skor 24,00 indeks risiko bencana tsunami, 36,00 pada indeks risiko banjir, dan 21,60 indeks risiko gempa bumi. Berangkat dari data tersebut, Tim Pengmas FIK UI terjun langsung untuk memberikan peningkatan kesiapsiagaan melalui gerakan “Remaja Siaga Tanggap Bencana”. “Peningkatan siap siaga ini penting sekali karena dengan penyuluhan yang diberikan meningkatkan kesadaran kami untuk lebih siaga lagi dalam menghadapi bencana khususnya di daerah ini,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 3 Labuan, Ahmad Yugo.
Antusiasme dan semangat para siswa pun terlihat selama mengikuti kegiatan penyuluhan. Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang aktif menjawab pertanyaan, mengajuan diri untuk praktik Bantuan Hidup Dasar, dan memahami arti hoax dengan lantang. Kegiatan ini juga disambut dengan baik Kepala Sekolah dan para guru.
Pada awal kegiatan, para siswa mendapatkan buku saku Rasatana. Buku ini diharapkan menjadi bekal dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat juga dibagikan pada orang lain disekitarnya. Untuk mengukur tingkat penyerapan materi, tim FIK UI melakukan tes sebelum dan sesudah sesi diskusi. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar. Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama guru dan siswa-siswi SMPN 3 Labuan. Para menyampaikan kesan positif atas kehadiran tim pengmas. “Terima kasih atas materi yang diberikan. Kakak-kakak mengajarkannya seru. Kami senang dengan kehadiran kakak-kakak,” kata mereka.