JAKARTA (Independensi.com) – Ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja sukses mengemas gelar juara di ajang bergengsi Kapal Api Indonesia International Series 2022 yang berlangsung di GOR Among Rogo, Yogyakarta Minggu (25/9/2022). Gelar juara tersebut adalah kali kedua usai meraih kemenangan di Denmark Masters 2022.
Ganda campuran unggulan pertama ini bermain kompak dan berhasil menjinakkan permainan agresif duet Moh Reza Pahlevi Isfahani/Melati Daeva Oktavianti dengan skor 19-21, 21-9, 23-21.
“Puji Tuhan, di hari Minggu ini kami bisa mencapai seperti yang kami harapkan. Memang masih ada yang luput, tetapi segala kesulitan ini akhirnya bisa dikewati,” ujar Gloria seperti dikutip dari rilis Humas PBSI. “Alhamdulillah bisa juara di sini. Ini hasil yang baik. Saya pun bersyukur dengan kemenangan ini. Ini menjadi gelar kedua kami setelah menjadi juara di Denmark Masters, Juni silam,” timpal Dejan.
Sebelumnya, Dejan/Gloria maju ke final setelah mengalahkan Jafar Hidayatullah/Aisyah Salsabila Putri Pranata dengan 22-20, 21-17. Sementara Reza/Melati merebut tiket ke partai pamungkas usai mengatasi perlawanan Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami, 21-12, 19-21, 21-11.
Kemenangan di Yogyakarta ini pun menjadi tambahan modal bagi Dejan/Gloria untuk menghadapi turnamen Vietnam Terbuka Super 100 yang akan bergulir pekan depan di Ho Chi Minh City. Dari catatan yang ada, Gloria, Melati dan Moh. Reza adalah mantan pemain pelatnas bulutangkis di Cipayung pada sektor ganda.
Sementara itu, ganda non pelatnas lainnya Alfian Eko Prasetya/Ade Yusuf Santoso mengukir catatan manis. Pasangan yang pernah menghuni pelatnas bulutangkis ini langsung merebut titel juara pada debut internasional. Eko/Ade tampil menumbangkan duet Reinard Dhanriano/Kenas Adi Haryanto lewat pertarungan tiga gim, 21-16, 18-21, 21-16.
“Senang akhirnya kami bisa juara, kendati dari turnamen level internasional series. Ini untuk pertama kali kami bisa juara di level internasional dalam debut kami. Terima kasih kepada Kaltara Jaya Abadi Tarakan yang terus mendukung kami,” kata Eko. “Alhamdulillah akhirnya kami bisa dikasih juara. Semoga dengan hasil ini, kami ke depan bisa lebih baik lagi,” tambah Ade.
Menurut Eko, kunci kemenangan ini karena mereka bisa berkomunikasi dengan baik dan mengandalkan keyakinan di tengah lapangan. Selain itu, keberhasilan jadi jawara tersebut juga berkat kebersamaan yang dijalin sejak keduanya keluar dari Pelatnas Cipayung, dua tahun silam. Setelah berjaya di Kota Gudeg, Eko/Ade siap meneruskan perjuangannya dengan tampil ke turnamen internasional challenge dan super 100 yang akan berlangsung di Malang, Oktober mendatang.
Kejutan terjadi di ganda putri, duet tuan rumah non unggulan Ririn Amelia/Virni Putri menjadi juara usai mengandaskan pasangan junior Pelatnas Cipayung, Ridya Aulia Fatasya/Kelly Larissa, 18-21, 21-13, 21-18.
“Kami bersyukur diberi juara. Tidak mengira juga akhirnya bisa menang setelah ketinggalan di gim ketiga. Tadi modal kami hanya saling menyemangati saat tampil di lapangan,” kata Ririn, eks penghuni Pelatnas Cipayung. “Alhamdulillah untuk kali pertama kami bisa juara di kejuaraan internasional. Ini jadi penambah semangat,” ujar Virni.
Menurut Ririn, kunci keberhasilan menjadi juara untuk kali pertama di turnamen internasional ini adalah saling memberi dukungan. Saat ketinggalan seperti di interval gim ketiga, keduanya terus berjuang dan pantang menyerah.