GMNI SUMUT : Arjuna-Dendi Tak Mampu Jadi Pemimpin!

Loading

JAKARTA (Independensi)- Kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) GMNI ke -22 telah diselenggarakan di Ancol, Jakarta 15-17 Oktober 2022. Kegiatan yang diselenggarakan oleh DPP GMNI dibawah kepemimpinan Imanuel Cahyadi dan Sujahri Somar selaku Ketua Umum (Ketum) dan Sekjend DPP GMNI ini ditutup dengan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata pada 18 Oktober 2022.

Namun, Arjuna-Dendi yang mengklaim sebagai Ketum dan Sekjend DPP GMNI menyatakan tak pernah melaksanakan acara Rapimnas di Ancol dan menganggap kegiatan Rapimnas tersebut sebagai kegiatan yang ilegal.

Menanggapi isu tersebut, Ketua DPD GMNI Sumatera Utara (SUMUT) Paulus Gulo, menyatakan bahwa statement Arjuna-Dendi tersebut mencerminkan seorang pemimpin yang tak memiliki kemampuan dan selalu mencari kambing hitam atas ketidakmampuan dirinya sendiri.

“Arjuna-Dendi yang menyebut acara Rapimnas di Ancol sebagai kegiatan yang ilegal membuktikan mereka tak memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai seorang pemimpin. Mereka (Arjuna-Dendi) hingga kini tak mampu melaksanakan Rapimnas, namun sibuk mengomentari pelaksanaan Rapimnas yang telah sukses dihelat di Ancol kemarin, ibarat pemimpin yang sibuk mencari kambing hitam atas tidak becusnya mereka dalam menjalankan roda organisasi,” ungkapnya, Selasa 25 Oktober 2022.

Ia menjelaskan, kegiatan Rapimnas adalah mandat organisasi yang diatur oleh AD/ART dan amanat Kongres Ambon yang harus dilaksanakan.

“Rapimnas merupakan agenda yang wajib dilaksanakan berdasarkan aturan organisasi, dan juga telah dimandatkan di Kongres XXI Ambon 2019 lalu. Menyebut pelaksanaan Rapimnas ilegal adalah bentuk pengkhianatan konstitusional terhadap organisasi GMNI,” tegasnya.

Ia menyesalkan sikap Arjuna-Dendi sebagai seorang pemimpin yang masih mengedepankan ego pribadi disaat seluruh peserta Rapimnas XXII di Ancol menyuarakan persatuan.

“Disaat seluruh peserta Rapimnas XXII GMNI di Ancol kemarin mendorong agar terciptanya persatuan demi kepentingan organisasi, Arjuna-Dendi justru lebih mementingkan ego pribadi demi mempertahankan kekuasaan yang saat ini dimilikinya. Kami menyesalkan sikap pemimpin seperti mereka yang hanya akan menghambat kemajuan organisasi. Kami berharap, Arjuna-Dendi dapat berbesar hati untuk menerima rekomendasi persatuan yang kami gaungkan agar konflik internal organisasi di tubuh GMNI dapat segera diselesaikan,” tuturnya.