Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau lahan TPA Burangkeng. ( humas)

Atasi Sampah Pemkab Bekasi Bangun Bank Sampah Induk

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Sampah di Kabupaten Bekasi, kini menjadi masalah yang sulit diatasi. Lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Burangkeng, tidak memadai lagi menampung sampah masyarakat.

Di lahan puluhan hektare itu, sama sekali tidak ada pengolahan sampah. Sampah dibuang secara curah dan hanya ada penataan sekedar saja. Maka, belum lama ini, gunung sampah di lokasi itu, runtuh mengakibatkan masalah lingkungan hidup, dan terus dikeluhkan masyarakat sekitar.

Bahkan, di daerah ini, sejak bulan lalu hingga sekarang, masih darurat sampah. Belum lagi sampah liar yang dibuang di saluran air, mengakibatkan banjir.

Kini, guna mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kabupaten Bekasi membentuk bank sampah.  Sudah ada  200 unit bank sampah yang dibentuk secara mandiri oleh sejumlah komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Beberapa pengelola bank sampah juga merupakan binaan dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi.

Dalam acara bertajuk Membangun Semangat, Mengolah Sampah dari Rumah yang digelar UPTD Pengelolaan Sampah Wilayah II dan III Dinas LH Kabupaten Bekasi, Pj Bupati Bekasi mengapresiasi komunitas bank sampah tersebut.

“Dalam sehari ada lebih dari 2.000 ton sampah yang dihasilkan di Kabupaten Bekasi, tapi yang bisa dilayani hanya 600 ton saja ke TPA Burangkeng. Oleh sebab itu peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Saya berterimakasih kepada semua pengelola bank sampah yang peduli terhadap lingkungan,” ucap Dani di Cikarang, Kabupaten Bekasi, ujarnya kemarin.

Dani menyebut  terdapat tiga kedaruratan  permasalahan sampah di wilayahnya. Pertama sampah yang dibuang ke aliran sungai, banyaknya TPS liar serta TPA Burangkeng yang telah overload.

Oleh sebab itu, pihaknya menargetkan menambah setidaknya 187 bank sampah di setiap desa-desa untuk mengatasi permasalahan sampah yang kerap viral di media sosial.

Langkah tersebut akan dimulai dengan cara membangun bank sampah induk yang nantinya jadi tempat penampungan sampah-sampah bernilai ekonomis dari masyarakat.
Diharapkan,  hasil daur ulang sampah nantinya akan dibuatkan bank sampah induk yang tugasnya menyerap produk-produk itu untuk disalurkan, bisa ke dinas atau ke swasta menjadi barang ekonomis. (jonder sihotang)