CIANJUR (Independensi.com) Kementerian Perhubungan akan mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan pemerintah daerah untuk mengembangkan destinasi pariwisata pantai untuk menghidupkan jalur Pantai Selatan Jawa.
Hari ke dua peninjauan langsung jalur pantai selatan jawa yang dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR Akhmad Cahyadi, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi, dan Dirtur Operasional PT Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana, Jumat (20/1), jalur ini memiliki sejumlah catatan.
Menurut Hendro, jalur Pantai Selatan di wilayah propinsi Jawa Barat dari Pelabuhan Ratu (Sukabumi) sampai Pangandaran yang memiliki 13 pantai indah yang sangat potensi untuk di kembangkan.
“Kita akan dorong Kemenparekraf dan pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata yang ada, supaya masyarakat berminat melewati jalur ini,” kata Hendro.
Nah ketika jalur Pansela Jawa ini ramai digunakan, lanjut Hendro, secara otomatis akan menumbuhkan minat investasi dan pertumbuhan ekonomi. “Karena pantai-pantai di jalur Pantai Selatan view nya sangat luar biasa indahnya,” kata Hendro
Akhnad Cahyadi mrnabahkan jalur pantai selatan dari hingga Pangandaran panjangnya 416 kiloneter dengan lebar jalan 7 meter.
Kondisi jalan juga cukup baik, hanya ada di beberapa daerah seperi di Surade dan Tegal Buled sekitar 10 kilometeer, kondisi jalannya sedikit rusak, namun sudah langsung di perbaiki. Sebelum kebaranbakan selesai semua.
Dari lalur pantai selatan ini juga memiliki akses ke Bandung dari pertigaan Cidaun ke Utara. Melalui Ranca Bali, Soreang, Bandung dengan panjang jalan nasional 84 kilometer.
Di jalur pansela ini ada 9 jembatan sempit, yang secara paket pada tahun 2023 akan segera diperbaiki dengan anggaran APBN sebesar Rp 148 miliar. Dan juga sudah ada kontrak pembangunan jempatan lain dengan anggaran multiyear sampai tahun 2024 sebesar Rp 228 miliar. Yang retak-retak dan berlubang juga segera diperbaiki.
Jalur Pantai Selatan ini tidak semata-mata menawarkan jalur mudik tanpa kemacetan tapi juga mudik sambil wisata. Karena selain pantainya indah, sudah banyak tempat rekreasi dan restoran dengan makanan yang beragam dan enak.
Sementara itu Kakorlantas Polri Firman Santyabudimengingatkan masyarakat yang akan mudik melalui jalur pantai selatan jawa untuk tetap waspada.
Waspada,karena dari segi penerangan jalan dan perambuan masih sangat minimal sekali. Selain itu lebar jalan yang hanya 7 meter harus membuat kita waspada saat berpapasan dengan kendaraan dari arah betlawaban.
Bagi pengguna jalur pabtau selatan Jawa ini tidak senata-mata menggunakan aspek kecepatan tapi lebih menikmati pemandangan yang indah dan destinasi wisata yang bagus.
Karena lebar jalan yang sempit kepada masyarakat diimbau tidak memarkir kendaraannya di badan jalan atau adanya pasar tumpah.
Adapun untuk keamanan, Polres atau Polsek setempat bisa rutin melakukan penjagaa dan patroli. di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan rawan kecelakaan dan kejahatan (hpr)