Foto : Ketua DPC PPP Ponorogo Nu'man Latif Amru.

DPC PPP Ponorogo Apresiasi Cara Kang Giri Selamatkan Ribuan Anak Putus Sekolah

Loading

PONOROGO (Independensi.com) – DPC PPP Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengapresiasi dan mendukung langkah pemerintah daerah setempat yang konsen dalam mengatasi persoalan anak putus sekolah melalui program pendidikan gratis.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPC PPP Ponorogo Nu’man Latif Amru, karena di Ponorogo tercatat ada ribuan anak putus sekolah diberbagai jenjang strata pendidikan yang tentunya ini akan memprihatinkan jika dibiarkan.

“Program yang di lakukan Pak Bupati ini patut kita acungi jempol, sebab ada 2800 anak putus sekolah dari berbagai jenjang strata  pendidikan. Sehingga, Pemerintah Kabupaten Ponorogo membuat program pendidikan gratis berupa kejar paket bagi anak-anak putus sekolah baik ditingkat SD, SMP hingga SMA,” ujarnya mengapesiasi, Selasa (7/2).

Gus Nu’man sapaan Ketua DPC PPP Ponorogo itu menambahkan, bahwa langkah yang dilakukan Bupati sudah sangat tepat dan wajib didukung oleh seluruh masyarakat. Apalagi kebijakan yang diambil tujuannya untuk menyelematkan generasi mendatang dari kebodohan dan ketertinggalan.

“Saya sangat setuju dengan yang dilakukan Bupati Ponorogo ini, sebab, dengan demikian Pemerintah Kabupaten Ponorogoro telah menjalankan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.

“Hal yang dilakukan kang Giri (sapaan akrab Bupati Ponorogo), juga sangat sesuai dengan visi pendidikan bapak presiden jokowi yakni penciptaan lapangan kerja dan wirausaha” sambungnya.

“Apalagi pendidikan adalah gerbang paling mudah dan terdekat dalam mendukung ekosistem kerja, maka dari itu program ini perlu kita berikan perhatian dan apresiasi setinggi-tingginya,” tandas Gus Nu’man.

Sementara, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, mengatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan gratis bagi remaja putus sekolah ini. Dalam pelaksanaannya nanti akan digelar di balai-balai desa tempat domisili dari anak-anak yang putus sekolah.

“Nanti mereka sekolahnya dibalai desa dan gurunya telah kami persiapkan disana juga, dengan cara itu maka capaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kedepan di Ponorogo khususnya sudah lebih bagus,” pungkasnya. (Mor)