Tim golf Indonesia berfoto setelah berhasil medali perak dan perunggu di SEA Games 2023, Kamboja, Minggu (14/5/2023). (Foto: Dok)

Timnas Golf Sumbang Perak dan Perunggu SEA Games 2023

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Walaupun Pelatnas yang dilakukan hanya kurang-lebih selama satu bulan yakni dimulai pada awal hingga akhir April 2023, para pegolf yang bergabung di Timnas SEA Games ke-32 Kamboja merebut satu medali perak (dari nomor beregu putri yang terdiri dari Kristina Natalia Yoko, Elaine Widjaja, dan Holly Victoria Halim). Di nomor beregu putra, Rayhan Abdul Latief, Randy Arbenata Mohamad Bintang, Jonathan Xavier Hartono, dan Amadeus Christian Susanto merebut satu medali perunggu.

Prestasi yang ditorehkan oleh tujuh pegolf (empat putra dan tiga putri) di bawah asuhan Alga Topan sebagai Head Coach tersebut, mengundang banyak pujian dari masyarakat pecinta dan penggemar golf terutama dan khususnya para orang tua yang putra-putri mereka dalam kehidupan sehari-harinya seakan “Tiada Hari Tanpa Golf”.

 

Merujuk pada Prestasi

Dari data yang berhasil dihimpun terungkap kenapa Pelatnas berlangsung singkat pasalnya terkendala status dari para pegolf itu sendiri yang beberapa orang di antaranya masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa.

Akan tetapi – sebagai pegolf – prestasi ketujuh pegolf yang tergabung di Pelatnas SEA Games ke-32 Kamboja tersebut memang tidak perlu diragukan lagi. Karena, mereka nyaris tak pernah absen untuk mengikuti turnamen – baik di dalam maupun di luar negeri dengan beaya sendiri dan atau mendapat support dari klub golf mereka masing-masing – sehingga selama menjalani Pelatnas mereka tidak perlu melakukan Try Out dengan bakal kompetitor mereka di arena pesta olahraga multi event di kawasan Asia Tenggara yang ke-32 tahun tersebut.

Itulah yang menjadi rujukan mengapa PB PGI mengundang mereka untuk bergabung ke dalam Pelatnas, dan melalui SK Nomor 030/PB-PGI/SK/IV/2023 mereka akhirnya terpilih masuk ke dalam Timnas Golf SEA Games ke-32.

Elaine Widjaja (kiri), Holly Victoria Halim, dan Kristina Natalia Yoko berfoto bersama usai meraih medali perunggu golf beregu putri di SEA Games 2023, Kamboja. (Foto: Dok)

Sekarang Berbeda

Pola seperti itu, yakni merujuk kepada prestasi yang sebelumnya pernah ditorehkan oleh para pegolf yang tergabung di Pelatnas SEA Games ke-32 Kamboja, memang jauh berbeda dengan apa yang diterapkan oleh PB PGI di bawah kepemimpinan Sudomo pada kurang-lebih tiga setengah dekade yang lalu.

Pada saat itu, sebelum para pegolf amatir terbaik di Tanah Air bergabung di Pelatnas, mereka harus menempuh atau melewati jalur Seleknas terlebih dulu.

Harus diakui bahwa era sekarang memang sangat berbeda jauh dengan era ketika Sukamdi (pegolf amatir yang dijadikan panutan oleh pegolf yang tergabung di Pelatnas pada saat itu) selalu menjadi andalan Timnas – setiap kali Timnas tampil dalam event berskala regional dan internasional.

Apalagi sesuai dengan perkembangan zaman di mana hampir di setiap kota besar di Indonesia sejak zaman Orde Baru ada banyak golf course standard championship yang dibangun, sehingga seiring dengan berjalannya waktu banyak mengundang minat masyarakat yang tertarik untuk berlatih dan bermain golf termasuk anak-anak dan remaja.

Dan, pegolf yang tergabung di Pelatnas kali ini adalah para millenial generation yang tidak gagap teknologi terutama teknologi informasi, sehingga mereka dengan mudah dapat mengakses pelbagai informasi tentang olahraga golf dengan segala aspeknya yang terjadi di seluruh dunia.

Sementara pegolf “jadul” yang tergabung di Timnas pada saat itu – maaf – bukan untuk merendahkan status mereka tetapi benar-benar berbasis pada fakta dan data, kebanyakan mereka berasal dari lingkungan para pekerja lapangan yang bertugas mendampingi guest yang bermain golf di tempat para pekerja lapangan tersebut menjalankan tugasnya.

Ketika mereka tampil dalam turnamen setelah mereka tergabung di Pelatnas kemudian mereka gagal, saat ditanya oleh wartawan jawaban mereka sangat “polos” dan apa adanya.

Berbeda dengan pegolf dari kalangan generasi masa kini, mereka sangat fasih dalam berargumentasi dan fasih pula menyebut idiom kata game plan – seperti yang sering diucapkan oleh golfer millenial, terutama pada saat mereka berbicara dengan para jurnalis peliput golf utamanya bila mereka ditanya tentang keberhasilan atau kegagalan mereka dalam event yang mereka ikuti.

Apresiasi untuk GPH Japto Soerjosoemarno

Terlepas dari masalah tersebut di atas, yang jelas para stake holders pergolfan nasional (dari Pengprov, Pengkab, Pengkot, Klub Golf hingga ke dalam lingkungan orangtua yang putra-putri mereka aktifmenekuni olahraga golf sebagai olahraga prestasi), semuanya sangat mengapresiasi terhadap Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Periode 2023-2027 di bawah Pimpinan GPH Japto Soerjosoemarno, yang belum genap satu tahun kepengurusannya berjalan telah memperlihatkan tanda-tanda kinerja yang profesional. Terbukti Timnas Golf SEA Games ke-32 Kamboja mampu merebut medali Perak dan Perunggu – meski persiapan yang mereka lakukan sangat singkat.

Sehingga banyak pihak yang berharap kepada pak Japto yang pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Persatuan Golf Profesional Indonesia (PGPI) selama dua periode pada tahun-tahun awal reformasi – dan tentu saja sangat memahami masalah yang ada di pergolfan nasional – agar pelatnas tetap dilanjutkan di hari-hari yang akan datang sesuai dengan event yang akan diikuti oleh para pegolf yang tergabung di pelatnas itu sendiri.

Tentu saja track record atas prestasi yang mereka torehkan tetap harus diutamakan, namun tetap harus melalui seleksi. Hal ini sangat penting mengingat para pegolf yang akan mengikuti seleksi kelak bukan tidak mungkin berasal dari provinsi dan perkumpulan golf yang berbeda yang ada di Tanah Air.

Tujuannya agar di Pelatnas nanti terhindar dari sikap “ego sentris” pribadi lepas pribadi. Karena, sesuai namanya yakni Pemusatan Latihan Nasional (PELATNAS) adalah tempat di mana para pegolf yang berasal dari daerah atau provinsi dan perkumpulan golf yang berbeda di Indonesia berhimpun menjadi satu dan mereka harus “guyub rukun” serta menjaga persatuan dan kesatuan. PB PGI Jaya!

(Like Wuwus)