Foto : Wakil Bupati Gresik Aninatun Habibah didampingi Founder Omah Dhuafa Syaikhu Busyiri saat mencoba jajanan khas Gresik.

Agar Tak Menghilang Kuliner Tradisional Jadul Khas Gresik Kembali Diperkenalkan

Loading

GRESIK (Independensi.com) – Berbagai kuliner tradisional khas Gresik, Jawa Timur, yang jarang ditemui, kembali diperkenalkan oleh sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal daerah setempat dalam kegiatan bertajuk Pasar Djadoel Grissee.

Kegiatan yang berlangsung di Atrium salah satu mall di Kota Gresik itu, tampak ramai dikunjungi masyarakat yang ingin mengetahui menu tradisional yang sudah sangat ditemui atau dijual dipasaran.

Menurut Ketua Penyelenggara Pasar Djadoel Grissee, Syaikhu Busiri mengatakan bahwa acara ini digelar sebagai bentuk pengabdian Omah Dhuafa untuk memperkenalkan khasanah kuliner khas Gresik kepada masyarakat luas.

“Misi kami ingin memperkenalan makanan atau jajanan khas Gresik tempo dulu, yang hampir terlupakan atau sudah jarang dijumpai. Bahkan, mungkin tidak diketahui oleh masyarakat Gresik, khususnya generasi muda (milenial),” ujar Founder Omah Dhuafa ini, Kamis (10/8).

Dengan adanya kegiatan ini, lanjut Syaikhu diharapkan kedepan, apa yang sudah kita laksanakan disini akan membawa dampak kepada para pedagang kuliner khas Gresik Sehingga, dagangannya bisa diketahui masyarakat dan menambah nilai ekonomi yang didapatkan.

“Kuliner yang dijajakan disini juga cukup spesial, lantaran beberapa menu sudah tidak mudah kita temukan sehari-hari. Ada pula menu yang hanya ada saat momen-momen tertentu saja,” tuturnya.

Sementara Wakil Bupati Aminatun Habibah, memberikan apresiasi kegiatan tersebut. Serta berharap agar kuliner khas Gresik bisa berkembang dan dikenal masyarakat secara luas.

“Ini menjadi suatu spirit tersendiri bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Gresik, karena mereka difasilitasi untuk bisa mempromosikan dagangannya di mall,” imbaunya.

Wabup menambahkan, makanan tradisional Grissee (sebutan Gresik pada era kolonial) yang disajikan merupakan kuliner Gresik tidak kalah dengan makanan masa kini. Sebab, diperlukan promosi kepada generasi muda agar mengenalkan kuliner khas Gresik.

“Mudah-mudahan melalui acara ini, bisa mengangkat ragam kuliner tradisional Gresik di generasi muda. Sehingga, dalam gilirannya akan mendorong berkembangnya UMKM di Kabupaten Gresik,” tandasnya. (Mor)