JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengapresiasi kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia dalam pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Pembangunan SPALD-T Kota Palembang merupakan bagian dari program Palembang City Sewerage Project (PCSP) yang dilaksanakan melalui kolaborasi pendanaan antara Pemerintah Australia, Kementerian PUPR, Pemprov Sumatera Selatan, dan Pemkot Palembang.
“Ini merupakan contoh kolaborasi yang baik, hibah dari Pemerintah Australia sekitar Rp600 miliar digunakan untuk membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang berkapasitas hingga 100 ribu Sambungan Rumah (SR), Pemerintah Pusat lewat APBN membangun jaringan pipa sampai jaringan tersier, kemudian Pemerintah Provinsi dan Kota membangun jaringan SR termasuk penyediaan lahan,” kata Menteri Basuki saat mendampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams meninjau IPAL Kota Palembang, Kamis (10/8/2023).
Dalam kesempatan tersebut Menteri Basuki mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Australia dan berharap kerja sama dalam pembangunan infrastruktur dapat terus berlanjut. “Kerja sama seperti ini penting untuk mempererat hubungan baik antar kedua negara,” kata Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, pembangunan IPAL seperti ini adalah salah satu upaya modernisasi pengelolaan air limbah yang juga dilaksanakan di kota lainnya seperti Makassar, Palembang, Jambi, dan Pekanbaru.
“Ini merupakan proyek untuk perbaikan lingkungan, banyak sekali manfaatnya. Air limbah tidak langsung dibuang ke sungai, jadi diolah dulu disini, airnya sehingga mempunyai baku mutu yang baik airnya jernih, tadi saya cek hasilnya PH 6,9 ini baru boleh dialirkan ke sungai. Sanitasi dan air bersih suatu keharusan yang harus disediakan, salah satunya untuk menangani stunting,” kata Menteri Basuki.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams mengatakan, pembangunan IPAL tersebut adalah contoh konkret kerja sama Pemerintah Australia dan Indonesia dalam kemitraan pembangunan infrastruktur. “Khususnya dalam membantu kesehatan dan lingkungan di Kota Palembang,” kata Penny.
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Herman Deru menyatakan siap untuk menyelesaikan tanggung jawab Pemerintah Provinsi dan Kota dalam pembangunan Sambungan Rumah. “Namun memang dibutuhkan waktu menyelesaikan pembangunan SR untuk dapat memenuhi target. Selain itu juga dibutuhkan edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi dan air bersih seperti yang disampaikan Bapak Menteri PUPR,” ujarnya.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, saat ini telah selesai paket pekerjaan PCSP yakni paket B2 A – Jaringan pipa utama dan retrikulasi yang dibangun dengan dana APBN oleh kontraktor PT Adhi Karya senilai Rp236 miliar. Sedangkan untuk paket A2 – pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPALD) dan Stasiun Pompa A yang dibangun dengan dana Hibah Pemerintah Australia senilai Rp455 miliar dan paket B2 B – Jaringan pipa utama dan retrikulasi yang dibangun dengan dana APBN senilai Rp191 miliar ditargetkan tuntas pada Desember 2023.
Turut hadir dalam acara tersebut Inspektur Jenderal Kementerian PUPR T Iskandar, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Tanozisochi Lase, Kepala BPPW Sumatera Selatan Achmad Irwan Kusuma, Kepala BBWS Sumatera VIII Maman Noprayamin, Kepala BBPJN Sumatera Selatan Kementerian PUPR Hardy P Siahaan, dan Kepala Balai P2P Sumatera V Johnny Rakhman. (wst)