BEKASI (IndependensI.com)- Pencemaran di Kali Bekasi yang bersumber dari Sungai Cileungsi dan Cikeas Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diantaranya dampak musim kemarau. Hal itu ditambah pengaruh El Nino, dan perubahan iklim.
Maka, penanganannya harus benar-benar kita jaga secara bersama-semua pihak. Yang menanganinya bukan Kementerian Pekerjaan Umum Perumikiman Rakyat (Kemen PUPR) saja. Ada fungsi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Peran pemerintah daerah seperti wilayah Kota Bekasi dan pemerintah daerah lainnya juga ada. Jadi, harus ditagani bersama-sama karena itu masalah kita bersama.
Pihak industri jangan buang limbah sembarangan. Masyarakat juga jangan membuang sampah sembarangan. Maka untuk pencegahan pencemaran tersebut harus dimulai dari lingkungan rumah sendiri.
Kalau membangun jangan bangun beton semuanya. Kalau bisa, naturalisasi, perbanyak tanaman agar bumi ini bisa menyimpan air,” tegas Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, Senin (18/9/2023) di Kota Bekasi saat launching relokasi intake air baku Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Telukbuyung Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi.
Diana mengakui, saat ini air Kali Bekasi hitam dan kotor karena terdampak kemarau panjang, polusi dan sebagainya.
Debit Air Berkurang
Air Kali Bekasi di Bendungan Nowo Kota Bekasi kapasitasnya normalnya 700 liter per detik. Kondisi saat ini, kapasitasnya hanya tiga liter per detik. Debit air berkurang akibat kemarau.
Polusinya semakin hitam, semakin pekat. Sementara air Kali Bekasi dijadikan sebagai air baku Perumdam Tirta Patriot Kota Bekasi dan Perumda Tirta Bhagaasi Kabupaten Bekasi.
Jadi mengatasi pencemaran itu tugas kita semua. Bukan hanya tugas Pemerintah Kota Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi dan juga Pemprov Jawa Barat tetapi juga kita semuanya harus menjaga kelestarian lingkungan di bantaran sungai, katanya.
Pencemaran di Kali Bekasi tahun ini disebut yang terparah, terutama periode 13 September 2023 hingga saat sekarang.
Berhenti Produksi
Sementara itu, Perumdam Tirta Patriot Kota Bekasi mendata, pencemaran terparah di Kali Bekasi terjadi pada September 2023. Total, ada enam kali terjadi pencemaran di Kali Bekasi dalam periode Maret-September 2023, kata Dirut Perumdam Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi. Hal ini berdampak pada proses produksi air bersih yang tidak maksimal. Bahkan, Instalasi Pengolahan Air (IPA) beberapa kali stop produksi. Ini berdampak pada pelayanan kepada pelanggan yang tidak dapat air bersih.
Hal serupa juga dialami Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi yang tidak dapat melayani pelanggan dengan maksimal. Bahkan, IPA di Cabang Babelan, Pondokungu dan Tarumajaya beberapa kali menghentikan produksi karena air baku dari Kali Bekasi tercemar limbah parah dan tidak laik diolah menjadi air bersih, ujar Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim.
Setidaknya ada 130.000 pelanggan dua perusahaan air minum ini yang tidak mendapat air dampak pencemaran Kali Bekasi . Hal itu terjadi sejak akhir Agustus 2023. (jonder sihotang)