Jakarta- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru mengingatkan agar smelter katoda tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gresik.
Tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu mengatakan hal tersebut, ketika menanggapi pembangunan smelter katoda tembaga Freeport di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik yang sudah mencapai 76% pada akhir Agustus 2023. Diperkirakan, smelter itu sudah bisa beroperasi pada bulan Mei 2024.
“Kehadiran smelter ini harus berkontribusi bagi peningkatan taraf hidup masyarakat Gresik, termasuk dalam penyerapan tenaga kerja maupun penciptaan multiplier effect bagi perekonomian Gresik,” tegas Gus Falah dalam keterangan tertulis, Kamis 5 Oktober 2023.
Anggota DPR-RI Dapil Jatim X yang meliputi Gresik dan Lamongan ini melanjutkan, Freeport sebaiknya membuat kebijakan khusus guna meningkatkan kesejahteraan pekerja lokal maupun masyarakat Gresik. Terutama warga yang tinggal di sekitar smelter.
Gus Falah menyatakan, harapan akan kesuksesan smelter Freeport dalam melaksanakan hilirisasi mineral tak boleh mengabaikan kebutuhan masyarakat Gresik.
“Justru logika yang harus digunakan adalah, semakin makmur masyarakat Gresik, maka Freeport pun akan semakin sukses dalam melakukan hilirisasi sesuai amanat Undang-undang,” tambah putra dari ulama NU Ponorogo KH Amru Al Mu’tasyim itu.
Seperti diketahui, smelter Freeport atau yang dikenal juga dengan nama smelter Manyar merupakan fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia yang dibangun di lahan dengan luas total sekitar 100 hektar dengan kapasitas pengolahan konsentrate sebesar 1,7 juta ton/tahun.
Ini merupakan smelter kedua yang dimiliki Freeport Indonesia, setelah smelter pertama yang dibangun tahun 1996, dan dikelola oleh PT Smelting.