Bali (Independensi.com) – Kirab Merah Putih di Bali mengukir sejarah baru. Pasalnya, Bendera Merah Putih yang terbesar di Bali diarak sepanjang 1.708 meter, yang dilepas Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama didampingi Anggota DPD RI Made Mangku Pastika di depan GOR Ngurah Rai, Jalan Melati, Denpasar, Bali, Minggu, 12 November 2023.
Sebelumnya, dipanjatkan Doa dan Pemecahan Kendi sebagai simbol semua persoalan bangsa dapat dipecahkan menuju kejayaan Nusantara, yang dipimpin oleh Ida Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun didampingi oleh Pembina Harmoni Nusantara Bangkit, Pangeran Batem Sukadis serta Ketua Umum Harmoni Nusantara Bangkit, R.A. Endang Nanik Purwati. SS.KN.
Menariknya, Kirab Merah Putih disaksikan 5.000 panji-panji dan juga diikuti 10.000 peserta yang berasal dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, komponen pariwisata, Paguyuban Etnis Nusantara, unsur TNI Polri hingga siswa-siswi SMP dan SMA di Kota Denpasar.
Ketua Panitia Merah Putih Provinsi Bali, DR. Gusti Kade Sutawa, SE.,MM.,MBA., menyampaikan Bendera Merah Putih ini panjangnya 1.001 meter yang diarak di jalan raya dimulai dari GOR Ngurah Rai hingga finish di Lapangan Puputan Badung, Denpasar.
Sementara, didalam Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bendera Merah Putih panjangnya 101 meter dikalikan 7 sehingga totalnya sepanjang 1.708 meter.
Menurutnya, Merah Putih melambangkan kehidupan di dunia yang tentunya berpasang-pasangan, agar bisa saling bersinergi satu sama lain dalam arti energi positif dan negatif saling berkolaborasi dan bergotong royong.
“Jadi, Kirab Merah Putih ini melibatkan anak-anak SMP dan SMA, totalnya 10.000 peserta. Tentunya, juga dihadiri para undangan dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat dan juga hadir tokoh pariwisata. Ada juga sekitar 20-30 ormas yang hadir didalam lapangan,” paparnya.
Menurutnya, persiapan Kirab Merah Putih dilakukan dalam waktu relatif singkat, hanya dua minggu sudah selesai. Meski demikian, pihaknya tetap menjunjung tinggi dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sehingga generasi muda dapat selalu mengingat Merah Putih, karena didalam Merah Putih itu ada tiga hal yang harus diingatkan, yaitu kehormatan bangsa, 0harga diri bangsa dan jatidiri bangsa.
Dengan adanya Kirab Merah Putih ini, diharapkan generasi muda dapat merawat empat pilar kebangsaan, supaya mereka dengan mengusung Bendera Merah Putih menjadi jatidiri kebanggaan bangsa.
“Jadi, adik-adik kita SMP dan SMA ini lebih kuat rasa nasionalisme,” tegasnya.
Soal Pemilu 2024 yang aman dan damai disebutkan pihaknya membuat acara Kirab Merah Putih, NKRI dan parade budaya supaya berjalan dengan damai.
“Pemilu ini khan ajang lima tahunan. Saya rasa tidak perlu terlalu ribut-ribut dibawah, karena diatas pada dasarnya mereka juga duduk-duduk, ngapain dibawah kita ribut-ribut,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Kirab Merah Putih Provinsi Bali, Tonni Kushartanto.SS., mengatakan, Kirab Merah Putih ini dilaksanakan, untuk meneruskan program Presiden RI Joko Widodo, dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan tahun 2023.
Bahkan, Kirab Merah Putih disebutkan seluruh komponen bangsa bersatu padu untuk membangun Negeri ini, agar tidak mudah diadu domba dan dipecah belah.
“Kita membawa Kirab Merah Putih terpanjang di Indonesia dan hari ini terpanjang di Bali. Tentunya, hal ini merupakan suatu bentuk jiwa bela negara yang tinggi. Ini Merah Putih untuk Negeri yang sangat kita cintai ini,” ungkapnya.
Menurutnya, Merah Putih adalah suatu simbol jatidiri bangsa dan kebanggaan bangsa Indonesia serta harga diri bangsa Indonesia.
“Jadi, kita akan bangun melalui anak-anak SMP dan SMA, yang hari ini dilaksanakan di Bali ke-18 kalinya, dimana hari ini Bendera Merah Putih diarak sekitar 10.000 orang dengan rincian siswa SMP sebanyak 2.000 orang dan sekitar 7.000 siswa SMA di Denpasar. Ini luar biasa, banyak sekali dukungan dari Pemerintahan, terutama Disdikpora Provinsi Bali dan Disdikpora Kota Denpasar,” sebutnya.
Oleh karena itu, Tonni Kushartanto berharap anak-anak SMP dan SMA dibangkitkan jiwa kebangsaan yang tinggi dan bisa menjaga marwah bangsa Indonesia lewat Kirab Merah Putih.
Terkait Pemilu Serentak 2024, juga diharapkan pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan damai, aman dan sejahtera.
“Melalui generasi Z saat ini, yang sekarang kita lihat banyak sekali pengaruh-pengaruh negatif dan hari ini luar biasa berjalan dengan lancar,” pungkasnya. (hd)