Foto : Wisata Goa Lowo (GWL)

Warga Desa Melirang Buka Destinasi Wisata Goa Lowo

Loading

GRESIK (independensi.com) – Keberadaan Goa Lowo (Gua Kelelawar) yang berada di Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, di manfaatkan warga setempat sebagai destinasi wisata alternatif. 

Wisata Goa Lowo (WGL) secara resmi telah dibuka untuk umum oleh Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Aminatun Habibah, dengan harap an keberadaannya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Melirang.

Kepala Desa Melirang Muwaffaq mengatakan, Pemerintah Desa (Pemdes) Melirang terus berupaya keras mendongkrak perekonomian tingkatkan kesejahteraan warga melalui sektor pariwisata.

“Selain sebagai lokasi wisata, Kawasan Ekonomi Desa (KED) Wisata Goa Lowo (WGL) juga memiliki potensi ekonomi lainnya. Yakni, kotoran kelelawar yang jumlahnya melimpah bisa dimanfaatkan sebagai bahan pupuk yang sangat baik untuk pertanian,” ujarnya, Minggu (31/12).

“Dengan jadikannya Goa Lowo sebagai destinasi wisata, kami berharap bisa menjadi percontohan desa lain di Kabupaten Gresik. Untuk mengembangkan potensi wilayah yang dimiliki, baik dari sisi pengelolaan suatu wisata dan pengelolaan BUMDes,” tuturnya.

Kades yang juga dikenal inovatif dan multitalenta ini menuturkan, selain kotoran kelelawar yang bisa dijadikan pupuk, di Desa Melirang juga memiliki potensi adanya banyak Goa yang kini menjadi sarang burung walet.

“Ada goa yang kini telah dihuni puluhan burung walet, semoga tidak lama lagi akan bisa dipanen hasil komoditas sarang walet yang bernilai jual tinggi,” Imbaunya.

Sementara Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah meminta kepada masyarakat Desa Melirang, untuk bergotong royong menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan wilayahnya yang telah jadikan objek wisata itu. Sehingga, memberikan kesan yang baik kepada wisatawan yang berkunjung.

“Bersih dan ramah anak, tentu akan menjadikan kesan tersendiri bagi para pengunjung dan masyarakat yang datang ke WGL ini,” ucapnya.

“Agar destinasi wisata WGL mampu berjalan dengan baik, manajemen pengelolaan harus ditata dan selalu disampaikan kepada masyarakat secara terbuka (transparan),” pungkasnya. (Mor)