Ketua Umum Persis Ustadz Jeje Zaenudin saat memberikan keterangan di jakarta, Minggu (10/3/2024).

Persis Membela Kelangsungan Sidang Isbat di Tengah Wacana Peniadapan

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Dalam sikap tegas menolak usulan untuk menghapuskan sidang isbat, Persatuan Islam (Persis) dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap kelangsungan forum penting ini. Saat ketegangan meningkat terkait efisiensi alokasi anggaran, Persis menekankan peran tak tergantikan sidang isbat dalam menyatukan berbagai perspektif dalam komunitas Muslim.

Dalam pernyataan terbaru yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Ketua Umum Ustadz Jeje Zaenudin menegaskan pentingnya sidang isbat dalam meredam dampak dari perbedaan metodologi dan standar yang digunakan oleh berbagai organisasi Islam di seluruh Indonesia. “Keragaman praktik di antara umat Muslim Indonesia menuntut mekanisme penyatuan untuk mengatasi disparitas dalam awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha,” ujar Ustadz Jeje Zaenudin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Meskipun kemajuan dalam teknik komputasi memungkinkan perhitungan kalender bulan Islam, Persis berpendapat bahwa sidang isbat tetap sangat penting untuk memverifikasi dan menegaskan keakuratan perhitungan tersebut, terutama untuk perayaan-perayaan suci yang disebutkan sebelumnya. “Sidang isbat tidak hanya memberikan kepastian hukum tetapi juga mempererat persatuan di antara umat Muslim, tanpa memandang afiliasi mereka,” tekankan Ustadz Jeje Zaenudin.

Persis bersatu dengan komitmen pemerintah untuk mempertahankan forum Sidang Isbat, sebagaimana yang diamanatkan oleh Pasal 52A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006. Namun, organisasi ini mendorong fleksibilitas dalam menyesuaikan format dan struktur forum sesuai dengan perubahan situasi dan kebutuhan.

Dalam sebuah surat resmi kepada Menteri Agama, Persis mengartikulasikan pendiriannya melalui Surat Rekomendasi yang komprehensif, yang ditandatangani oleh Ustadz Jeje Zaenudin dan Dr. Haris Muslim, Sekretaris Jenderal PP Persatuan Islam. Surat tersebut, tertanggal 7 Maret 2023, menegaskan dedikasi Persis yang tak tergoyahkan dalam memelihara warisan budaya dan agama Indonesia sambil menjelajahi kompleksitas tata kelola modern.

Saat debat seputar masa depan sidang isbat semakin memanas, Persis muncul sebagai pembela teguh inklusivitas dan kesatuan dalam komunitas Muslim Indonesia yang beragam. Dengan sikap tegasnya, Persis memperkuat komitmennya untuk memupuk persatuan dan pemahaman, melampaui perbedaan demi kepentingan kolektif semua warga Indonesia.