Supian Suri: Depok Jadi Intoleran Karena Eksklusivitas Pemda!

Loading

Depok- Bakal calon wali kota (Bacawalkot) Depok Supian Suri menegaskan, penyebab Depok mendapat predikat kota intoleran, adalah karena eksklusivitas perlakuan pemerintah daerah (Pemda) pada kelompok tertentu.

“Sebenarnya kan semua (sebutan) itu berawal dari eksklusifnya (Kota Depok) itu,” kata Supian dalam sebuah talkshow, baru-baru ini.

Supian melanjutkan, eksklusif yang dimaksud yaitu hanya merangkul sebagian elemen yang dinilai memiliki hubungan atau afiliasi dengan petinggi pemerintah.

“Saya merasa tidak melibatkan elemen yang harusnya dirangkul menjadi bagian perjalanan ini. Selama ini asyik dengan orang-orang yang ada di sekeliling, dengan orang yang punya afiliasi,” jelas Supian.

Hal ini membuat Depok dirasa memiliki sekat pada kelompok tertentu.

“Jadi dari esklusif itu sudah tersekat tuh, situasi di mana tidak lagi ada keterbukaan untuk banyak orang, merangkul banyak pihak,” ujar Supian.

“Kalau sekat ini bisa kita buka menjadi keterbukaan, menjadi inklusif, Insya Allah, intoleran yang sebenarnya ‘buah’ dari sekat itu bisa hilang (nantinya),” tambah dia.

Diketahui, predikat intoleran itu disematkan ke Kota Depok berdasarkan riset Indeks Kota Toleran (IKT) 2023 yang dirilis Setara Institute. Indeks ini menilai tingkat toleransi dan tidak toleransi beberapa kota di Indonesia.

Dalam laporan studinya, Setara Institute menggunakan empat variabel dan delapan indikator terhadap 94 kota di Indonesia. Hasilnya, Depok menjadi kota paling tidak toleran di Indonesia karena mendapatkan skor paling rendah, yakni 4,010.

Sebagai informasi, Supian Suri didukung oleh beberapa partai yang tergabung dalam Koalisi Sama-sama untuk maju di Pilkada Depok 2024. Koalisi Sama-sama terdiri dari enam partai, yakni PDI-Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).